Hebat, Koordinator Staf Pribadi Panglima TNI Raih Gelar Doktor
Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Pribadi
Editor: Widiyabuana Slay
TRIBUNNEWS.COM - Kolonel Laut Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., yang saat ini menjabat sebagai Koordinator Staf Pribadi (Koorspri) Panglima TNI berhasil menyelesaikan studi program Doktor, dengan hasil Cumlaude dengan masa studi relatif cepat ditempuh selama 2,5 tahun di Doktor Manajemen Bisnis (DMB) Fakultas Ekonomi, bidang Kajian Manajemen Stratejik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Pengukuhan yang dilaksanakan hari Rabu tanggal 13 Maret 2013 pada Sidang Terbuka Promosi Doktor di Graha Sanusi Unpad, antara lain dihadiri oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Bapak Eko Prasojo, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, mantan Kasal Laksamana TNI Soeparno, para pejabat teras Mabes TNI dan Angkatan, para Rektor, Tokoh Nasional dan Tokoh Masyarakat Jawa Barat.
Dalam desertasinya yang berjudul “Pengaruh Daya Tarik Pasar dan Keunikan Sumber Daya Terhadap Strategi Bersaing dan Kreasi Nilai serta Implikasinya pada Kinerja Bisnis”, (studi di lingkungan unit bisnis industri strategis berbasis pertahanan di Indonesia).
Sebelum meraih gelar Doktornya, Kolonel Ivan Yulivan berhasil mempertahankan disertasinya dihadapan para tim penguji yang dipimpin oleh Ketua Sidang Prof. Dr. Ir. H. Mahfud Arifin, MS. dan anggotanya yaitu Dr. Sulaeman Rahman Nidar, S.E., MBA., Yunizar, S.E., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. H. Surachman Sumawihardja, S.E., Dr. Umi Kaltum S.E., MS. dan Guru Besar Prof. Dr. H. Suryana Sumantri, S.Psi., MT., serta tim promotor yang terdiri dari Prof. Dr. Sucherly, S.E., MS., Nury Effendi, S.E., MA., Ph.D dan Dr. Hj. Imas Soemariyani, S.E., MS.
Mantan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Bandung, mengatakan bahwa alasan pemilihan judul tersebut mengingat besarnya potensi yang di miliki oleh industri strategis berbasis pertahanan di Indonesia, belum difungsikan dan berjalan secara optimal. Hal itu terlihat dari data hasil penelitian selama 5 tahun terakhir pada industri pertahanan, menyentuh laba masih di bawah 10% dari target laba yang diproyeksikan.
Lebih lanjut Kolonel Ivan mengatakan, bahwa dengan adanya Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor 24 tahun 2010 tentang Roadmap atau Master Plan, industri pertahanan dapat memberi peluang dan agresivitas bagi perusahaan-perusahaan terkait. Bisa dibayangkan apabila kebutuhan alutsista TNI, Polri dan unit organisasi lain di Indonesia menggunakan produk dalam negeri secara mandiri dan teruji sehingga mampu memberikan kenyamanan terhadap pelaksanaan tugas pokoknya guna mempertahankan kedaulatan dan keamanan di dalam negeri maupun dalam penugasan-penugasan lainnya.
“Perlu upaya yang konsisten, kreativitas yang tinggi serta sinergisitas dari seluruh elemen agar industri yang menampung banyak pekerja ini mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta citra atau brand produk yang baik di dunia internasional”, ungkap Kolonel Ivan.
Abituren Akademi Angkatan Laut Tahun 1990 ini pernah mengikuti beberapa pendidikan dan kursus, antara lain Pembekalan NATO, Leadership di Jepang, Defence Management Australia, Media Operation Royal Military Standurst serta beberapa penugasan di kapal perang Armada Timur, Mako Korps Marinir, Mako Armada Barat, Mabes TNI AL dan Mabes TNI.