Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Teddy Rusmawan Dipanggil Berbarengan Anas Urbaningrum

Dia diperiksa sebagai saksi dalam perkara Simulator SIM atas tersangka Irjen Pol Djoko Susilo.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Teddy Rusmawan Dipanggil Berbarengan Anas Urbaningrum
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA---Pejabat Pembuat Komitmen proyek simulator SIM Brigjen Didik Purnomo penuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (15/3/2013).

Dia diperiksa sebagai saksi dalam perkara Simulator SIM atas tersangka Irjen Pol Djoko Susilo.

Terpantau Tribunnews.com, Didik tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Mengenakan kemeja batik berwarna coklat dengan didampingi rekannya.

Saat ditanyai wartawan, dia tetap mengunci mulutnya seraya bergegas masuk ke dalam kantor KPK.

Pada hari yang sama, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap mantan Ketua Umum Partai Demokrat
Anas Urbaningrum serta Ketua Panitia Lelang Proyek Simulator AKBP Tedy Rusmawan.

"Mereka juga diperiksa kapasitasnya sebagai saksi," kata kabag pemberitaan KPK Priharsa.

Selain itu tersangka dalam kasus itu yakni Djoko Susilo pun hari ini juga dijadwalkan untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka.

BERITA TERKAIT

Menurut pengakuan AKBP Teddy Rusmawan selaku ketua pengadaan proyek Simulator SIM, Anas hadir dalam pertemuan yang membahas uang jasa pengurusan anggaran Kepolisian di Restoran King Crab, kawasan bisnis Sudirman, Jakarta Selatan sekitar tahun 2010.

AKBP Teddy mengaku sempat menyalami Anas dalam pertemuan yang juga dihadiri M Nazaruddin, Dirut PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, Budi Susanto.

Dalam pertemuan itu, Nazar minta uang jasa pengurusan anggaran Kepolisian. Besarnya sekitar 12 persen dari anggaran yang disetujui. Separo harus dibayar di muka.

Setelah pertemuan, Teddy mengantar paket ke Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan dan menyerahkan Rp 4 miliar kepada Nazaruddin. Suap ini dalam bentuk dolar AS.

Penasihat Hukum Nazaruddin, Rufinus Hutauruk mengakui kliennya pernah hadir dalam pertemuan itu. Namun pertemuan itu tak khusus membahas anggaran Simulator, melainkan juga tentang rencana kerja dan anggaran Kepolisian 2011.

Masih dalam penelusuran, selain Demokrat, ada jatah bagi partai-partai lain. Bagian untuk politisi PDIP Rp 2 miliar dikirim Teddy ke kantor Herman Herry, anggota DPR dari PDIP di Panglima Polim, Jakarta Selatan.

Dari sana, Teddy meluncur ke Kafe De Luca, Plaza Senayan untuk menemui politikus Golkar, Azis Syamsuddin dan Bambang Soesatyo.

Sesampainya di area parkir Plaza Senayan, melalui seorang staf Korps Polisi Lalu Lintas Kepolisian, uang Rp 4 miliar berpindah tangan ke ajudan Azis.

Nazaruddin sendiri pernah mengungkapkan adanya keterlibatan Azis, Bambang dan Herman Hery dalam kasus Siulator. Namun, ketiganya telah membantah tudingan Nazaruddin tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas