Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hakim Setyabudi Resmi Menjadi Tersangka

Setelah 1x 24 jam usai ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hakim Setyabudi Resmi Menjadi Tersangka
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung yang juga sebagai hakim, Setyabudi Tejocahyono (tengah), saat tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2013). Setyabudi Tejocahyono tertangkap basah oleh KPK bersama pihak swasta berinisial A, diduga menerima suap dari seorang pihak swasta terkait kasus dugaan korupsi dana Bansos yang tengah diproses di PN Bandung. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonard A.L Cahyoputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah 1x 24 jam usai ditangkap KPK melalui operasi tangkap tangan (OTT), akhirnya status Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung dinaikkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap penanganan perkara korupsi dana bantuan sosial sebesar Rp 66 miliar di Pemerintah Kota Bandung.Tidak hanya Hakim Setyabudi Tejocahyono, ketiga orang yang ikut serta ditangkap juga ditetapkan sebagai tersangka.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan penetapan tersangka keempatnya dilakukan usai melakukan gelar perkara hakim korupsi itu.

“Siang tadi sudah ada ekspose dari tim penindakan dan sudah diputuskan, Tersangka adalah S, H, A, dan T. Sementara P tidak ditingkatkan penyidikannya tetapi T yang kini ditetapkan sebagai tersangka,” kata Bambang lewat pesan singkat yang diterima wartawan, Sabtu (23/3/2013).

Padahal dalam operasi tangkap tangan kemarin, penyidik KPK juga meringkus Bendahara DPKAD Pemerintah Kota Bandung, P yang adalah Pupung.

Menurut Bambang, S adalah Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bandung serta Hakim Ketua yang menangani perkara itu, yakni Setyabudi Tejocahyono. Lalu H adalah Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah, Herry Nurhayat. Sementara A adalah Asep, diduga sebagai perantara antara Pemerintah Kota Bandung dan Hakim Setyabudi.

Akan tetapi untuk T, Bambang enggan memberitahu. Selain itu, tidak juga dijelaskan apalah T ini penyelenggara negara atau pihak swasta. Beredar kabar, inisial T itu adalah mantan Asda III tahun 2009, Tjutju Nurdin. Ada yang bilang T itu adalah Totok Hutagalung, seorang pengusaha.

BERITA TERKAIT

Hal yang menarik, penetapan tersangka kali ini dilakukan pihak KPK melalui pesan singkat. Padahal biasanya, setiap penetapan tersangka seseorang atau menaikkan status kasus dari penyelidikan ke penyidikan, KPK selalu memberitahunya lewat jumpa pers.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas