SBY Terima Usulan Jadi Ketua Umum, Ada Arogansi Berlebihan
Sebanyak 26 DPD Partai Demokrat telah mengusulkan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - JAKARTA - Sebanyak 26 DPD Partai Demokrat telah mengusulkan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum. Namun SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat belum memberikan jawaban atas aspirasi DPD-DPR tersebut.
Terkait hal ini, Pengamat politik, Boni Hargens menilai sebaiknya tidak menerima usulan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Kalau SBY terima usulan itu, ada arogansi yang berlebihan," ungkap pengamat politik Universitas Indonesia (UI) ini kepada Tribunnews.com, Selasa (26/3/2013).
Tapi, lanjut Boni yang tengah menyelesaikan pendidikannya di Jerman ini, bahwa harus dipahami juga usulan itu mencerminkan, Demokrat memang tidak punya tokoh yang bisa diterima semua selain SBY.
"Partai ini tidak dibangun untuk berbasis organisasi. Tapi berbasis tokoh, yakni SBY," jelasnya.
Karena itu, imbuhnya, konsekuensinya serius, kalau SBY tidak lagi berkuasa. Menurutnya, besar peluang partai berlambang Mercy ini akan mati.
Apalagi sekarang, kata dia, di tengah badai korupsi, sosok SBY pun tak lagi mempesona di mata publik. Sehingga Partai Demokrat makin kesulitan dukungan di pemilu nanti.
"Tapi yah SBY jadi ketua umum setidaknya bisa membuat Partai Demokrat mampu melewati ambang batas pemilu (electoral threshold)," terang dia.