Tjahjo Nilai Pemindahan Tahanan ke Lapas Sleman Tidak Lazim
Tjahjo mengatakan opini yang berkembang saat ini penyerangan tersebut sangat bergaya operasi militer
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menyatakan diperlukannya tim terpadu antara Komisi I dan Komisi III terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman.
Tjahjo mengatakan opini yang berkembang saat ini penyerangan tersebut sangat bergaya operasi militer.
"Apakah senjata yang digunakan AK47 standar militer atau tidak? Toh teroris dan perampok gunakan senjata yang sama. Saya kira ini penting," kata Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/3/2013)
Ia juga mempertanyakan adanya pemindahan tahanan pelaku pembunuhan anggota Kopassus di Hugo's Cafe.
"Jadi tidak lazim 18 jam, seseorang yang seseorang yang tertangkap dipindah dari kepolisian ke Lapas. Protap-nya harus clear apakah benar ruang tahanan di Polda penuh atau tidak layak," ungkapnya.
Tjahjo juga menyatakan dukungannya kepada Panglima TNI yang mengatakan penyelidikan diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
"TNI tidak boleh terlibat penuh penyidikan siapa pelakunya," katanya.
Komisi I Bidang Pertahanan, kata Tjahjo, juga perlu melakukan pengawasan karena kasus tersebut mengarah pada institusi TNI.
"Pangdam Dipenogoro juga harus berdiplomasi dengan baik-baik," tuturnya.
Masalah lainnya, ujar Tjahjo, adalah kesejahteraan yang sama antara TNI dan Polri. Pemerintah harus memerhatikan permasalahan tersebut.
"Lihat Kapolsek naik mobil, Danramil naik sepeda motor, maka pemerintah harus berikan kesejahteraan yang sama, rumah dinas, kendaraan operasional," tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.