Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SMS Teguran SBY ke Marzuki Alie Diduga Palsu

SMS menegur manuver politik Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in SMS Teguran SBY ke Marzuki Alie Diduga Palsu
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono ditemani Wakil Presiden, Boediono dan Menkopolhukam, Djoko Suyanto (kiri-kanan) mengadakan konferensi pers sebelum melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman dan Hongaria, di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (3/3/2013). Selain melakukan konferensi pers tentang kunjungannya, SBY juga mengomentari tentang dinamika politik nasional pascapenetapan status tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi sekaligus ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan mengirim pesan singkat atau SMS menegur manuver politik Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie.

SMS itu beredar di kalangan wartawan di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (27/3/2013), setelah beredar informasi anak angkat Marzuki Alie yakni Syofwatillah Mohzaib mengumpulkan sejumlah ketua DPC dan DPD di Ancol dan mengangkut mereka ke Bali menghadiri KLB Demokrat.

Nah mengenai SMS itu, Tribunnews.com mengkonfirmasi Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga.

"Saya belum atau tidak menerima SMS  itu. Jadi saya tidak bisa memastikan apakah SMS itu dikirim atau tidak oleh Ketua Dewan Pembina sekaligus ketua Majelis Tinggi Demokrat SBY," kata Kastorius.

Namun, menurut dia, kalau melihat konten, struktur kalimat dan gaya bahasa di SMS itu sepertinya meragukan sebagaimana yang beredar di media.

"Saya meragukan SMS itu dari Pak SBY. Saya agak paham tentang gaya bahasa, pilihan kata dan tonasi konten dari Pak SBY. SMS tersebut agak berbeda dengan gaya SBY," kata Kastorius.

Dikatakan kebiasaan SBY adalah berpolitik secara santun. Artinya dia selalu berupaya menghindari tindakan menegur orang dengan cara mengirim SMS ke berbagai pihak.

Berita Rekomendasi

"SBY tidak biasa melakukan hal seperti itu. Biasanya SBY mengirim SMS  yang bersifat menyemangati bukan yang memarahi atau menegur orang, apalagi MA adalah kolega yang dia percayai dan respek padanya," kata Kastorius.

Lalu siapa yang mengirim SMS itu?

"Saya tidak tahu siapa mengirim SMS itu. Bisa saja orang luar yang ingin memperkeruh suasana. Atau bisa juga orang dalam yang ingin mengadu domba menjelang KLB," kata Kastorius.

Berikut SMS yang dikirimkan SBY dan beredar dikalangan wartawan:

Dari : Ketua Wanbin / MTP PD

Kepada : Waka Wanbin PD,   Sdr. Marzuki Alie

Tembusan :
1. Para Anggota MTP
2. Para Menteri dari PD
3. Para Ketua DPD PD

1. Saya menerima informasi dari beberapa sumber bahwa Pak Marzuki Alie mengumpulkan para Ketua DPC PD di sebuah tempat di Jakarta. Informasi yang lain juga saya terima ttg hal itu, yang tidak patut utk saya ungkapkan di SMS ini. Saya khawatir kejadian Kongres PD 2010 terulang kembali, termasuk terjadinya kasus-kasus yg memalukan.

2. Saya tidak tahu apa yang menjadi agenda Pak Marzuki Alie di kala partai kita masih berada dalam cobaan seperti ini. Mengapa harus mengumpulkan lagi para Ketua DPC seperti itu. Sementara Pak Marzuki sudah bertemu saya langsung, dan berjanji utk menjaga situasi yang teduh berkaitan dgn KLB tanggal 30 Maret 2013 mendatang.

3. Saya ingatkan, siapa yang menciderai kepentingan partai hanya utk memenuhi kepentingan pribadinya, adalah yang akan menghancurkan partai kita. Ini peringatan saya.

4. Kalau demikian halnya, para Ketua DPD PD saya persilahkan utk bertanya kepada seluruh kader PD, apakah mau bersatu utk kepentingan partai, atau memilih utk mendukung kepentingan orang-seorang. Saatnya utk memilih.

5. Kalau para Ketua DPD PD tidak bisa berkomunikasi dgn para Ketua DPC PD, demi utk kepentingan PD, temukan saya langsung dgn para Ketua DPC PD. Maunya apa ? Masih mau bersatu utk PD & utk kepentingan Pemilu 2014 mendatang, atau memilih utk memenuhi kepentingan orang-seorang. Saatnya pula utk memilih. Ma'af, sejak PD berdiri baru pertama kali ini saya mengatakan seperti ini. Sudah cukup lama saya menahan diri. Sekarang tidak bisa lagi. Demi Partai Demokrat yang kita cintai, saya akan mengambil segala risiko.

6. Berkali-kali kita bersepakat dan benar-benar mengerti bahwa KLB ini sesungguhnya tidak perlu terjadi. Ini boleh dikata KLB " kecelakaan ". Mengapa masih ada yg bermanuver ke sana ke mari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas