Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Mustahil Pelaku Penyerangan Melakukan Hal Lebih Rumit

Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti mengingatkan Pemerintah tak bisa

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Tak Mustahil Pelaku Penyerangan Melakukan Hal Lebih Rumit
TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI
PENYERBUAN LAPAS CEBONGAN - Mobil ambulan keluar dari Lapas Cebongan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013). Pada Sabtu dini hari terjadi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata yang menewaskan empat orang tersangka pelaku pembunuhan di Hugos Cafe yang ditipkan oleh Polda DI Yogyakarta di Lapas tersebut. TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat militer dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti mengingatkan Pemerintah tak bisa menganggap remeh gerombolan penyerangan Lapas Cebongan, Sleman yang diduga dilakukan oknum militer.

"Pemerintah tidak bisa main-main dengan persoalan demikian. Bukan mustahil kelompok seperti ini melakukan hal jauh lebih rumit dan dahsyat," ujar Ikrar usai konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil di Jakarta, Rabu (27/3/2013).

Ikrar mengaku belum mengetahui pasti siapa pelaku penyerangan lapas dengan merenggut empat korban jiwa dari tahanan. Tapi kalau benar itu dilakukan pelaku dari institusi militer, kejadiannya bukan tidak mungkin akan lebih gawat.

Ia mencontohkan, bagaimana tahun 1965 di Indonesia terjadi warlords. Di mana para komandan militer di lapangan mengalami perpecahan dengan pucuk pimpinan militer di pusat. Mereka para komandan menjadi panglima perang di daerahnya.

Mengutip pemikir politik Indonesia asal Amerika, Herbert Feith, Ikrar mengungkapkan demokrasi di Indonesia bakal berantakan ketika terjadi perpecahan di dalam tubuh tentara. Bukan tidak mungkin Indonesia kembali ke jurang berdarah.

Bisa saja dalam kasus penyerangan Lapas Cebongan, Pangdam Diponegoro yakin tidak ada anggotanya terlibat, karena bisa saja pelaku dari institusi lainnya. Tapi tidak menutup kemungkinan ada sempalan dari oknum TNI melakukan itu ada dasar kesetiakawanan.

"Anda bisa bayangkan kalau ada grup-grup kecil dalam kesatuan tertentu bisa melakukan opersi seperti ini? Itu jelas akan membahayakan negeri ini sendiri," terang Ikrar yang mengaku tidak mau berspekulasi apa benar pelaku penyerangan oknum militer.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas