KSAD Benarkan Sikap Pangdam IV Diponegoro
Bantahan Pangdam IV Diponegoro bahwa penyerangan Lapas Cebongan Sleman,
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bantahan Pangdam IV Diponegoro bahwa penyerangan Lapas Cebongan Sleman, Yogyakarta dilakukan TNI sesaat setelah kejadian dianggap Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo merupakan tindakan yang benar.
Dikatakan jenderal TNI bintang empat tersebut, bila dilihat dari waktunya, pernyataan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso hanya sesaat setelah kejadian.
"Informasinya belum lengkap berdasarkan informasi yang belum lengkap seorang Panglima Kodam harus memberikan jaminan dulu pada masyarakat yang ada di wilayah itu, bahwa wilayah itu aman dan tentram," ungkap Pramono mendungkung sikap Pangdam IV Diponegoro saat jumpa pers di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (29/3/2013).
Menurutnya, dengan kejadian Lapas 2 B Cebongan, Sleman Yogyakarta jangan sampai masyarakat di wilayah Kodam IV Diponogero menjadi panik.
"Sebetulnya dasarnya hanya itu. Tapi informasinya belum lengkap. Tapi bukan berarti kita tidak mendalami lebih lanjut jadi keterangan dari Pangdam sesuai dengan kondisi dan situasi saat itu. Jadi sesuai situasi, kondisi, dan informasi saat itu," ucapnya.
Pernyataan Pangdam menurut Pramono Edhie lebih pada tanggungjawabnya sebagai orang yang berada di kewilayahan. "Dia harus berikan jaminan seluruhnya di Jawa Tengah sehingga keamanan bisa dijamin," ucap dia.
Sebelumnya Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso membantah prajurit TNI terlibat penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dinihari.
"Bukan dari prajurit TNI, tidak ada prajurit yang terlibat. Saya bertanggung jawab penuh sebagai Pangdam IV/Diponegoro," katanya usai upacara penutupan Dikmaba TNI AD Tahap I TA 2012 di Kodam IV/Diponegoro di Lapangan Rindam Magelang, Sabtu pagi.
Pangdam mengatakan, penyerangan Lapas Cebongan oleh orang tidak dikenal pada Sabtu dini hari masih dalam penyelidikan. "Sampai sekarang masih diselidiki," kata Hardiono.
Menyinggung adanya dugaan senjata TNI yang digunakan pada penyerangan lapas, dia lagi-lagi membantah. "Setelah kejadian saya apelkan seluruh komandan satuan, baik komandan satuan yang ada di organik TNI maupun yang nonorganik dan mereka bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh terhadap semua yang ada di Kodam IV/Diponegoro," kata Hardiono.
Hardiono menegaskan tidak mungkin TNI ada yang terlibat dalam penyerangan tersebut, karena hasil penelitian tadi malam jaminan dari komandan satuan mereka, semua mampu mengkondisikan semua prajuritnya.
Menyinggung dugaan penggunaan senjata laras panjang dalam penyerangan lapas, dia mengatakan banyak sekali senjata yang beredar di masyarakat, baik laras pendek maupun laras panjang. Hardiono mengatakan, TNI siap membantu mencari pelaku penyerangan lapas.