Marzuki Alie Tak Mau Di Bawah SBY
Ketua Umum terpilih untuk menjalankan tugas kepartaian
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Marzuki Alie sempat menyatakan dirinya menolak menjadi Ketua Harian Partai Demokrat yang akan membantu Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Umum terpilih untuk menjalankan tugas kepartaian.
Padahal, namanya sempat diusulkan sejumlah kader daerah dalam pertemuan dengan SBY di Hotel Laguna sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat digelar. Setelah SBY terpilih secara aklamasi, Marzuki pun langsung puasa bicara kepada media.
Namun, hari ini, SBY mengumumkan Marzuki dipilih sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi. Apa alasan Marzuki menerima pinangan SBY?
Marzuki mengaku lebih menerima pinangan sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi daripada menjadi Ketua Harian karena posisinya yang juga sebagai Ketua DPR.
"SBY itu selain sebagai Presiden, di dalam tampilannya juga ada SBY sebagai Ketua Umum Demokrat. Begitu juga dengan saya, walaupun pakai lambang Demokrat tapi saya juga dilihat orang sebagai Ketua DPR agak aneh kalau sehari-hari Ketua DPR diperintah Presiden," ucap Marzuki saat berbincang dengan sejumlah wartawan di Hotel Sanur Paradise.
Jika menjadi Ketua Harian, lanjut Marzuki, banyak orang akan bertanya-tanya. "Ketua DPR sehari-hari diperintah Presiden. Bagaimana ini? Kan tidak mungkin. Saya paham ini, makanya saya tidak mau," imbuh Marzuki.
Di sisi lain, Marzuki menuturkan pemilihannya sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi merupakan wewenang penuh SBY. Pada pagi hari ini, Marzuki mengaku dihubungi SBY sesaat sebelum SBY mengumumkan tiga pengurus baru Demokrat baru yang akan membantu SBY mengerjakan tugas kepartaian.
Marzuki pun menirukan percakapan pentingnya itu dengan SBY melalui sambungan telepon. "Pak Marzuki, bapak saya tempatkan di tempat terhormat dalam rangka mengambil keputusan strategis partai kita yang disebut sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi. Saya lebih banyak urus negara jadi tidak bisa urus Majelis Tinggi. Jadi pak Marzukilah yang akan selesaikan tugas-tugas Majelis Tinggi," tutur SBY seperti yang ditirukan Marzuki.
Marzuki menjelaskan SBY ketika itu juga memberikan pemisahan tugasnya. SBY, kata Marzuki, tidak akan selalu memimpin rapat Majelis Tinggi. SBY hanya akan menerima laporan rapat. "Hanya yang penting-penting saja SBY pimpin rapat, selebihnya diserahkan ke saya dan pak Jero Wacik," tutur Marzuki.
Seperti diketahui,SBY menetapkan tiga pengurus utama Partai Demokrat yang akan membantunya mengurus tugas kepartaian. Ketiga pengurus itu yakni EE Mangindaan menjadi Ketua Harian Dewan Pembina, Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi dan Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Partai Demokrat.
Pemilihan ketiga pengurus itu dilakukan melalui proses pembentukan formatur yang ditunjuk SBY. Para formatur itu kemudian menggodok sejumlah nama hingga akhirnya terpilihlah ketiga nama itu.
Peran ketiganya adalah untuk membantu SBY menjalankan mesin partai. SBY mengaku akan lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas negaranya hingga 2014.