SBY Ingin Kurikulum Baru Diterapkan Juli 2013
Presiden memberikan arahan agar kurikulum baru 2013 yang sempat menjadi perdebatan tetap diterapkan
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARYA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan arahan agar kurikulum baru 2013 yang sempat menjadi perdebatan tetap diterapkan pada tahun ajaran baru Juli 2013 nanti.
"Beliau (Presiden) menyambut baik konsep dasar, metodologi, sampai materinya itu sendiri," kata Menteri Pendidikan M Nuh di kantor Presiden Jakarta, Selasa (2/4/2013), usai rapat terbatas membahas Kurikulum 2013 bersama Presiden SBY dan Wapres Boediono serta menteri lainnya.
Menurut Nuh, Presiden berpesan agar disiapkan dengan matang penerapan kurikulum ini mulai dari urusan pelatihan guru, penyiapan buku, monitoring dan evaluasi serta Presiden ingin memastikan pelaksanaan kurikulum baru ini tidak membebani masyarakat.
"Artinya buku ini dibagikan secara cuma-cuma gratis kepada siswa. Beliau memberikan watku kepada kami untuk menghitung, karena dilakukan implementasinya secara bertahap dan terbatas," kata Nuh.
Bertahap, lanjut menteri, penerapannya bertahap misalnya untuk SD tidak harus dari kelas 1 sampai kelas 6.
Sementara penerapan terbatas artinya tidak semua kelas 1 menggunakan kurikulum baru. "Presiden juga meminta untuk menghitung berapa yang paling siap untuk guru, karena untuk buku seribu atau 10 ribu itu sama saja cetaknya,' kata Nuh.
Oleh karena itu, Nuh mengatakan Presiden meminta berapa lama pelatihan untuk guru soal kurikulum baru itu. "Yang jelas kurikulum-kurikulum ini bagus, baik dari sisi konsep maupun isinya," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.