Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapuspen TNI: Berjiwa Satria, 11 Penyerang Menyerahkan Diri

Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan seusai tim investigasi bentukan Kepala Staf

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kapuspen TNI: Berjiwa Satria, 11 Penyerang Menyerahkan Diri
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Ketua Tim Investigasi TNI AD yang juga Wadan Puspom AD, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, Asisten Komandan Jenderal Kopassus, Letkol (Inf) Richard Tampubolon, dan Kadispen TNI AD, Brigjen TNI Rukhman Ahmad (kiri-kanan) menyampaikan hasil investigasi kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, di Kartika Media Center TNI AD, Jakarta, Kamis (4/4/2013). Tim investigasi TNI AD mengakui keterlibatan 11 oknum anggota TNI AD Grup 2 Kopassus Kartosuro, dalam penyerangan yang mengakibatkan 4 orang meninggal dunia. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul menyatakan seusai tim investigasi bentukan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Pramono Edhie Wibowo dibentuk, 11 pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman Yogyakarta, menyerahkan diri.

"1-2 hari kemudian ada pengakuan secara kesatria dan jujur semua. Mereka mengaku pada tim investigasi," kata Iskandar dalam konferensi persnya di gedung utama Mabes TNI Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (5/4/2013) siang.

Lebih lanjut Kapuspen menjelaskan, menurut pengakuan pelaku setelah menyerahkan diri, semula mereka tengah menjalani latihan di Gunung Lawu, Jawa Tengah. Begitu mendengar senior mereka bernama Serka Heru Santoso tewas di tangan empat orang, mereka pun merencanakan untuk membalasnya.

Sabtu, 23 Maret 2013, sekitar pukul 00.30 WIB, mereka turun gunung tanpa sepengetahuan sang komandan untuk mencari keempat pelaku pembunuhan seniornya di Lapas Cebongan Klas II, Sleman, Yogyakarta. Dengan menggunakan senjata organik yang dibawanya, mereka masuk ke dalam Lapas dan menghabisi empat orang itu.

"Pasukan khusus itu kan kalau lagi latihan tidak ada yang tahu akan semua gerakannya. Tanpa sepengetahuan komandan regu. Tapi Ini sedang didalami. Mari kita tunggu dulu," lanjutnya.

Kini, 11 tersangka yang diketahui berpangkat Tamtama dan Bintara tersebut masih menjalani pemeriksaan di Yogyakarta. Setelah penyelidikan telah selesai dan berkasnya dinyatakan siap, mereka pun akan diserahkan ke peradilan militer untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas