Sutiyoso: Asrama Militer Tidak Mudah Dikontrol
Bekas Wadanjen Kopassus Letjen (Purn) Sutiyoso mengatakan, sangat mungkin prajurit tamtama atau bintara bergerak tanpa sepengetahuan perwira.
Penulis: Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Wakil Komandan Jenderal (Wadanjen) Kopassus Letjen (Purn) Sutiyoso mengatakan, sangat mungkin prajurit tamtama atau bintara bergerak tanpa sepengetahuan perwira.
Menurut Bang Yos, sapaan akrabnya, asrama militer tidak mudah dikontrol. Karena, yang sudah menikah mendapatkan rumah dinas, sementara yang masih lajang tinggal di barak.
"Jam 10 malam kan apel. Setelah itu perwiranya tidur, anak buah bisa keluar," kata Bang Yos, dalam sebuah diskusi 'Kecolongan Kasus Cebongan' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2013).
Bang Yos juga menduga ada kerja sama antara pihak penjaga gudang senjata di Gunung Lawu, dengan anggota Kopassus yang menyerang Lapas Cebongan.
Senjata tersebut berasal dari Gunung Lawu, tempat latihan Kopassus. Mereka mengambil senjata dari gudang penyimpanan, karena anak buah tidak membawa pulang senjata kecuali perwira.
"Pasti ada kerja sama dengan penjaga gudang," tegas bekas gubernur DKI Jakarta.
Bang Yos pun menyarankan agar pengendalian diri di tubuh prajurit lebih ditingkatkan oleh perwira, apalagi ini adalah pasukan khusus dengan kemampuan yang sangat tinggi. Sehingga, ketika pengendalian diri lemah, hal-hal seperti ini sangat mungkin terjadi. (*)