Pernyataan Soeharto yang Selalu Dikenang Tanri Abeng
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng memiliki sejumlah kenangan terhadap Presiden ke-2 RI,
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng memiliki sejumlah kenangan terhadap Presiden ke-2 RI, Almarhum Soeharto saat memimpin Republik Indonesia.
Namun satu hal yang tak pernah ia lupa yaitu ucapan Soeharto saat menghadapi media yang dengan tenang menyampaikan soal hutang International Monetary Funds saat Indonesia dilanda krisis moneter di tahun 1997.
"Saat itu beliau dengan tenang menghadapi media, dan mengumumkan bahwa kita perlu hutang dengan IMF," ucap Tanri saat menjadi narasumber dalam acara Sarasehan Refleksi Kepemimpinan HM Soeharto dalam Membangun Kemandirian Bangsa di Universitas Mercu Buana, Jakarta Barat, Sabtu (13/4/2013).
Yang menjadi luar biasa, menurut Tanri yang kini sebagai Pakar Manajemen Kepemimpinan ini yaitu bahwa popularitas Soeharto yang sempat 'mendunia' ini terpaksa anjlok lantaran terpaksa menyampaikan hutang terhadap IMF ini.
Sebab, saat itu belum diketahui bagaimana cara melunasi hutang IMF yang nilainya cukup besar itu, yang pada tahun 1999 mencapai 148 miliar US Dollar.
"Januari 1998. Setelah Pak Harto menandatangani itu, ia dikritik. Namun dia dengan tenang berani keluar dan menghadapi media. Ia bilang jangan takut dengan hutang. Kita masih banyak BUMN," kata Tanri.
Menurutnya, sikap yang ditunjukkan 'The Smiling General' ini adalah sikap yang berani mengambil keputusan dan siap bertanggung jawab atas dampak keputusan tersebut.
Hal itu juga terlihat ketika Soeharto 'dipaksa' mundur dari kursi kepresidenan pada bulan Mei 1998 dan tentu menghakhiri masa kepemimpinannya menakhodai Negara Kesatuan Republik Indonesia selama 32 tahun.