Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

15 Menit Kalut di Kabin Pesawat Lion Air

Rini Sumartini bersama enam saudaranya, sudah bersiap menikmati liburan di Bali.

zoom-in 15 Menit Kalut di Kabin Pesawat Lion Air
BBM
Para penumpang pesawat Lion Air Boeing 737-800 NG yang jatuh di laut dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu (13/4/2013), dievakuasi. 

Laporan Wartawan Surya, Faridl

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Rini Sumartini bersama enam saudaranya sudah bersiap menikmati liburan di Bali.

Pesawat Lion Air JT 904 jurusan Bandung-Denpasar yang ditumpanginya sudah menyentuh landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

"Dalam pikiran kami sudah berlibur saja," kata Rini saat ditemui Surya (Tribunnews.com Network) di RS Kasih Ibu, Kedonganan, Jimbaran, Bali.

Perempuan cantik asli Bandung itu tak hentinya mendekap Razan, anaknya yang masih balita. Suasana kabin saat itu tenang, meskipun beberapa penumpang terdengar berbicara.

Beberapa detik setelah landing, suasana berubah menjadi tegang. Pesawat maskapai Lion Air yang dipiloti M Ghozali tergelincir.

Burung besi itu terjun bebas ke laut. Rini panik. Seketika dia meraih Razan. Tidak ada tanda-tanda pesawat dalam bahaya.

BERITA TERKAIT

"Saya raih Razan. Dia menangis. Saya sendiri bingung dan tidak bisa berbuat banyak," kata Rini.

Ratusan penumpang di dalam kabin histeris. Suasana semakin kacau saat air laut membanjiri kabin.

Menurut Rini, air sudah setinggi lututnya. Awak pesawat lantas memerintahkan penumpang agar segera memasang pelampung.

"Mereka mencoba menenangkan kami. Saya bingung setengah mati. 15 menit
di dalam pesawat dan air terus meninggi. Kacau semuanya," imbuh perempuan berusia 30 tahunan.

Benturan keras karena pesawat terjun ke laut, membuat kaki kanan dan kepala Rini terluka. Luka yang sama diderita Razan. Kaki kanan dan kepala bagian belakang Razan juga luka.

"Saya hanya berdoa. Dalam bayangan saya, Razan harus selamat. Kami semua kalut di dalam pesawat. Padahal, selama perjalanan tidak ada hal yang aneh atau mencurigakan," tutur Rini.

Hal senada diceritakan Luciana, kerabat Rini. Dia kaget begitu pesawat terjun ke laut. Suara benturan di perairan dangkal membuat seisi pesawat ketakutan. Akibat benturan itu, bagian belakang pesawat patah.

Patahan memudahkan air laut menggenangi badan kabin. Baik Luciana maupun Rini tidak mengetahui seberapa dalam laut tempat pesawat yang ditumpanginya mendarat.

"Air masuk begitu saja. Kami shock dan mengira pesawat akan tenggelam," ucap Luciana. (*)

Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas