Komisi V DPR Akan Panggil Kemenhub dan Manajemen Lion Usai Reses
Komisi V DPR akan memanggil Kementerian Perhubungan dan Manajemen Lion Air. Pemanggilan terkait
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Widiyabuana Slay
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR akan memanggil Kementerian Perhubungan dan Manajemen Lion Air. Pemanggilan terkait Pesawat Lion Air Boeing 737-800 - PK-LKS dan bernomor penerbangan Flight JT 908 rute Bandung - Denpasar yang mengalami kecelakaan menjelang Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, pada Sabtu (13/4/2013) pukul 15.00 wita.
"Kita akan panggil Kemenhub dan Manajemen Lion usai reses pada pertengahan Mei," kata Ketua Komisi V Laurens Bahang Dama kepada Tribunnews.com, Minggu (14/4/2013).
Laurens mengaku prihatin dengan adanya kecelakaan pesawat tersebut. Ia berharap korban luka penumpang pesawat Lion dapat sembuh. "Yang trauma semoga dapat kembali normal," katanya.
Komisi V, kata Politisi PAN itu, mendorong Komite Nasional Keselematan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan. Apakah disebabkan oleh faktor manusia atau cuaca.
"Kita juga mendorong Kemenhub melakukan audit internal Lion Air agar tidak terjadi kecelakaan kembali," imbuhnya.
Ketika ditanyakan dugaan kecelakaan karena pesawat melewati awan hitam, Laurens tidak ingin memberikan kesimpulan itu. "Kita serahkan kepada KNKT, kita tidak boleh berandai-andai," tuturnya.
Pesawat Lion Air Boeing 737-800 - PK-LKS dan bernomor penerbangan Flight JT 908 rute Bandung - Denpasar, mengalami kecelakaan menjelang Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali, pada Sabtu (13/4/2013) pukul 15.00 Wita.
Pesawat yang mengangkut 101 penumpang dan 7 awak pesawat itu mendarat di atas laut menjelang landasan pendaratan Bandara Ngurah Rai.