Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dana Pengawasan Membengkak Rp 1 Miliar karena UN Ditunda

Dana pengawasan Ujian Nasional tahun ajaran 2012/2013 di NTT, diperkirakan akan membengkak sekitar Rp 1 miliar.

zoom-in Dana Pengawasan Membengkak Rp 1 Miliar karena UN Ditunda
BANGKA POS/RESHA JUHARI
Siswa mengikuti Ujian Nasional (UN) di ruang kelas SMAN 1, Kacang Pedang, Pangkalpinang, Senin (15/4/2013). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Oby Lewanmeru

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Dana pengawasan Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2012/2013 di Nusa Tenggara Timur (NTT), diperkirakan akan membengkak sekitar Rp 1 miliar.

Menurut Pembantu Rektor IV Bidang Kerja Sama Universitas Nusa Cendana (Undana) Ir Fabian Harry Lawalu MS ketika ditemui Pos Kupang (Tribunnews.com Network) di ruang kerjanya, Selasa (16/4/2013), dana ini digunakan untuk kepentingan pengawas selama UN, antara lain untuk akomodasi.

Undana merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) yang ditunjuk menjadi koordinator oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dalam penyelenggaraan UN SMA/MA/SMALB/SMK tahun 2012/2013 di NTT.

Dana yang dialokasikan dari pusat untuk pengawasan UN di NTT, sebesar Rp 2,9 miliar. Dana itu digunakan untuk biaya transportasi, akomodasi, dan keperluan pengawasan lainnya.

"Sebenarnya, kalau jadwal UN tidak mengalami pergeseran atau penundaan, dana itu cukup  untuk semua pembiayaan," kata Lawalu.

Adanya pergeseran jadwal UN, membuat dana akan membengkak sekitar Rp 1 miliar. Pembengkakan dana, lanjut Lawalu, karena tim pengawas dari Undana sudah bergerak ke setiap kabupaten sejak Jumat (12/4/2013) dan Sabtu (13/4/2013). Setelah pengawas sudah di daerah, baru ada informasi penundaan.

Berita Rekomendasi

"Ketika itu para pengawas di daerah menghubungi saya, dan tanya bagaimana dengan biaya akomodasi, konsumsi, dan tiket yang sebelumnya dipesan pada 20 atau 21 April, namun ternyata bergeser hingga di atas 23 April," papar Lawalu.

Lawalu melanjutkan, "Kami sampaikan jangan kembali ke Kupang, karena akan memakan biaya lagi, sehingga pengawas tetap tunggu di daerah. Pak Rektor juga minta supaya pengawas tetap di daerah untuk awasi, apalagi naskah UN sudah tiba di daerah.".

Lawalu memaparkan, kondisi itu membuat adanya penambahan waktu bagi pengawas di kabupaten, sehingga dana akan bertambah, seperti untuk penginapan dan konsumsi. (*)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas