Mendikbud Mengaku Syok Ujian Nasional Tertunda
Akibatnya pelaksanaan UN di 11 provinsi tertunda
Penulis: Ferdinand Waskita
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M. Nuh menyatakan kisruh pelaksanaan Ujian Nasional (UN) disebabkan PT Ghalia Indonesia Printing. Perusahaan tersebut tidak dapat mencetak soal UN tepat waktu.
Akibatnya pelaksanaan UN di 11 provinsi tertunda.
"Saya sangat syok pada 10 April, padahal UN 15 April, Kabalitbang dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) menginformasikan ada satu perusahaan besar tidak bisa menyelesaikan tugasnya," kata Mendikbud M.Nuh dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
M.Nuh kemudian meminta bantuan dari TNI AU untuk pendistribusian jika soal UN bisa tercetak. Namun, akhirnya UN tetap tertunda pelaksanaannya. Padahal data dari Kemendikbud PT Ghalia merupakan peserta tender dengan harga tertinggi.
Berikut daftar enam perusahaan pemenang tender pengadaan berkas UN, dengan total penawaran Rp 94.885.352.747
1. PT Balebat Dedikasi Prima dengan harga penawaran Rp 12.951.707.377. Perusahaan ini bertanggungjawab mencetak berkas ujian untuk Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Banten. Perusahaan ini sukses mencetak dan mendistribusi berkas UN, meski dengan catatan sempat terjadi kekurangan soal di Sumut dan Banten.
2. PT Pura Barutama dengan harga penawaran Rp 14.562.448.000. Mencakup provinsi Jawa Tengah, DIY, Jambi dan Bengkulu. Perusahaan ini sukses tanpa ada catatan.
3. PT Ghalia Indonesia Printing dengan harga penawaran Rp 22.489.952.830. Mencakup provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, NTT, dan Papua Barat.
PT Ghalia tidak sukses mencetak berkas ujian sesuai target. Selain tidak tepat waktu, juga tidak tepat jumlah berkas.
4. PT Jasuindo Tiga Perkasa dengan harga penawaran Rp 13.726.112.268. PT Jasuindo melingkup Provinsi Jawa Timur, Maluku, Papua, Maluku Utara, dan Papua Barat. Perusahaan ini sukses tanpa ada catatan.
5. PT Karsa Wira Utama dengan harga penawaran Rp 16.370.616.240. Melingkup Provinsi Jawa Barat, Kepulauan Bangka Belitong, dan Kepulauan Riau. Perusahaan ini memiliki catatan berupa berkas UN di sejumlah daerah tertukar dan keterlambatan distribusi.
6. PT Temprima Media Grafika dengan harga penawaran Rp 14.784.516.032. Melingkup Provinsi DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Perusahaan ini tidak memiliki catatan kekurangan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.