TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fajar Sidik, adik kandung Ustadz Jefry Al Buchori alias Uje menegaskan, Uje dan rombongan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi pada saat perjalanan pulang dari kawasan Kemang Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2013) dini hari.

"Di jalan tidak ngebut, tidak ugal-ugalan. Saya yang mendampingi ada ada satu motor bebek lagi yang ngawal di depan. Waktu keluar agak kencang dan kondisi jalan sepi. Tapi, waktu di Jalan Fatmawati kecepatannya masih standar larinya," ujar Sidik.

Ketika sampai di Jalan H Nawi, Pondok Indah, Sidik mengaku izin pamit ke kakaknya karena rumahnya berbeda. Saat itu, Uje tetap dikawal temannya yang mengendarai sepeda motor bebek di depan.

Nahas, karena Sidik diberitahukan melalui telepon seluler oleh teman yang mengawal itu bila Uje mengalami kecelakaan di Jalan Gedong Hijau, tepat di depan rumah bernomor 7 di Pondok Indah. Sepeda motor oleng ke kiri, lalu menabrak dinding trotoar. Motor naik sempat ke trotoar, kemudian oleng lagi ke badan jalan. Uje terjatuh dari motor ke arah kanan, ke aspal.

Sidik menduga kecelakaan itu dikarenakan Uje tak mampu mengendalikan mogenya saat berada di tikungan jalan. Uje dalam kondisi sakit, tenaganya tidak fit.

"Saksi dari kami sampai sumpah demi Allah, kecepatannya tidak tinggi. Itu kejadiannya karena cuma refleksnya kurang, karena Uje sakit sudah enam hari," ujarnya.

"Kayaknya beliau kena trotoar, karena helmnya enggak fullface. Waktu tadi saya mandikan, saya lihat memang luka dalamnya agak parah. Ada yang parah di dada sini, kepala, tangan patah. Itulah motor gede, kalau kurang refleks bisa enggak kendali. Waktu pasang standard saja, kalau enggak tahu tekniknya bisa susah, bisa susah parkir juga, tiga orang belum tentu bisa parkir motor gede. Apalagi dia kondisinya duduk dan tidak fit," tambahnya. (tribunnews/abdul qodir)