Arif Wibowo: Hilangkan Penat Lewat Menyanyi
Di tengah masa reses, dan banyak anggota dewan Senayan turun ke konstituennya untuk konsolidasi dalam pemilu,
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah masa reses, dan banyak anggota dewan Senayan turun ke konstituennya untuk konsolidasi dalam pemilu, Arif Wibowo tetap bekerja memimpin rapat dengar pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum. Maklum, Arif bertanggung jawab sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Tak sedikit, ketika Arif melakukan itu, banyak anggota Komisi II lainnya bertanya-tanya, tepatnya menggerutu. Kenapa toh harus melakukan rapat di tengah masa reses. Arif memaklumi, jika sebagian besar beralasan demikian karena tidak mau memahami soal kepemiluan.
Namun, Arif tidak melulu menghabiskan waktunya untuk kedewanan. Ada waktu di mana dia melepas penat kesehariannya yaitu lewat menyanyi. “Kalau melepas penat ya menyanyi karaokean. Enggak mesti sebulan harus sekali,” cerita Arif ketika bertandang ke Tribun, Jakarta (2/5/2013).
Usut punya usut, kesukaannya menyanyi sudah mengalir sejak SMA. Dan berlanjut ketika mahasiswa sudah memiliki grup band. Pada zamannya, rambut gondrong dan beranting menjadi model umum mahasiswa termasuk Arif, biar nampak seperti rocker.
“Saya sudah lama jadi pemain band sejak SMA. Musik saya beraliran hardrock dan slow rock. Grup band yang saya suka seperti Deep Purple, Guns n’ Roses, Bon Jovi. Saya jadi vokalisnya. Jadi, Anang sebelum bisa nyanyi saya sudah nyanyi,” celotehnya.
Kegemarannya bernyanyi untuk melepas penat ia lakukan dengan konser kecil-kecilan di rumah dinas DPR Kalibata, Jakarta Selatan. Ia tak sungkan kerap memanggil musisi yang biasa mangkal di Cawang, Jakarta Timur, untuk bermain bersamanya.
Rupanya, darah menyanyi Arif turun kepada putra sulungnya Risang Mahesa Wrinsah. Kemampuan Risang tak kalah dari ayahnya ini, bahkan masuk 20 besar lomba menyanyi Idola Cilik. Mau tak mau, Arif pun menjenguk anak dan istrinya Heni Supriyani yang menjalani karantina di Jakarta.
Karena kesibukannya di partai politik, Arif mengaku rasa kangen dengan keluarga selalu ada. Wajar jika loyalitasnya kepada partai di atasnya, membuat tiga anaknya yakni Risang, Arif Suryo Negoro, dan Kanya Sita Pramesti mengkritik Arif. “Papah ini selalu partai terus yang dipikirkan,” tukasnya.
Sang istri, Heni Supriyani, pun tidak mempermasalahkan loyalitas Arif kepada partai. Ia tahu bagaimana darah suaminya yang lebih banyak menghabiskan waktu di partai, advokasi terhadap konstituen, dan lebih banyak mendengar keluhan warga.
“Terus terang waktu lebih banyak urusan DPR, dan partai. Urusan keluarga jarang-jarang. Tapi saya telepon terus mereka. Saya ada komitmen dengan istri yang tidak bisa diganggu, soal partai, dan teman. Kalau kangen istri datang ke Jakarta,” cerita Arif.
Bahkan, Heni sudah paham jika Arif menerima banyak orang di rumah dinas DPR. Karena mereka yang datang adalah warga atau konstituen di daerah pemilihannya Jawa Timur V mencakup Jember, Lumajang. Meski tinggal di Madiun, Heni tetap mendukung Arif yang lebih banyak tinggal di Jakarta.