Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LPOI Bahas Korupsi dan Perluasan Makna Terorisme

saat ini makna terorisme kerap kali disalahkan dan identik dengan salah satu kegiatan keagamaan

Penulis: Y Gustaman
zoom-in LPOI Bahas Korupsi dan Perluasan Makna Terorisme
KOMPAS images/KRISTIANTO PURNOMO
Warga melintas di depan rumah terduga teroris di Jalan Bangka II F, Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2013). Polisi menangkap empat orang terduga teroris, dua orang di lokasi ini dan dua lainnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Makna terorisme yang dipahami sempit banyak kalangan mendorong Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama ormas Islam lainnya akan menggelar dialog nasional 'Menjaga Keutuhan NKRI dari Serangan Terorisme, Korupsi, dan Narkoba'.

Sekretaris Umum LPOI Lutfi A. Tamimi, mengatakan dialog yang rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (11/5/2013). Ormas Islam di luar LPOI yang turut diundang adalah FPI dan JAT.

"Semua Ormas kami undang, termasuk yang ada di luar LPOI," kata Lutfi di Jakarta, Rabu (8/5/2013). Ia mengaku semakin banyak ormas Islam yang datang, akan memunculkan persamaan persepsi mengenai makna terorisme.

Harus diakui, saat ini makna terorisme kerap kali disalahkan dan identik dengan salah satu kegiatan keagamaan padahal tidak. Makanya, dialog ini bertujuan menghapus stigma di masyarakat bahwa terorisme adalah ajaran Islam.

"Kami ingin tegaskan terorisme bukan ajaran Islam, dan untuk itu seluruh Ormas Islam kami libatkan. Ada kejahatan korupsi dan narkoba yang juga menjadi ancaman bangsa, dan itu layak disebut terorisme," tegas Lutfi kepada Tribun, Rabu (8/5/2013).

Sejumlah tokoh nasional akan hadir sebagai narasumber antara lain Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj,  Wakil Ketua Umum PBNU H. As'ad Said Ali, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua BNPT Ansyad Mbai, dan Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat.

Bendahara LPOI, Bina Suhendra, menambahkan dialog tersebut juga akan mengurai dan membahas terorisme dari akar masalahnya, di antaranya praktek ketidakadilan dalam penegakan hukum dan kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

Berita Rekomendasi

"Tidak banyak disadari injustice di penegakan hukum juga jadi pemicu munculnya terorisme. Kesenjangan sosial, adanya gap antara golongan kaya dan miskin, itu juga jadi penyebab terorisme. Semua akan dibahas dan diurai untuk dicarikan solusi terbaiknya," ungkap Bina.

LPOI yang diketuai KH Said Aqil Siroj beranggotakan 11 Ormas Islam, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al Irsyad Al Islamiyah, Al Ittihadiyah, Mathlaul Anwar, Al Wasliyah, Adz Dzikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikadi, dan Perti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas