Pegawai Pajak Siap Jadi Justice Collaborator
Mungkin Eko Darmayanto (ED) bisa dibilang orang yang berani bertanggung jawab. Biasanya, orang-orang yang ditangkap
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Wartakotalive.com Leonard A.L Cahyoputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mungkin Eko Darmayanto (ED) bisa dibilang orang yang berani bertanggung jawab. Biasanya, orang-orang yang ditangkap KPK saat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK hanya bisa membisu saat berhadapan dengan para wartawan di Gedung KPK.
Akan tetapi, Eko tidak demikian, salah satu pegawai pajak yang ditangkap KPK saar OTT Rabu (15/5/2013) secara lantang mengakui perbuatannya menerima suap dalam kasus penerimaan hadiah/janji dari wajib pajak, perusahaan baja, PT Master Steel.
Ia yang sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka menyatakan siap menjadi Justice Collaborator dan mengaku siap membongkar kasus pajak lainnya, yang melibatkan para atasannya.
"Saya hari ini mengajukan ke KPK untuk jadi Justice collaborator dan hari ini akan diuji dulu," ujar Eko kepada wartawan usai diperiksa KPK di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2013).
Eko mengungkapkan ada kasus pajak yang melibatkan pejabat eselon I di lembaganya. Bahkan, melibatkan para keluarga pejabat eselon 1 tersebut. "Nanti saya sampaikan semuanya akan diberi tahu oleh pihak KPK. (yang terlibat) Eselon 1," ujarnya.
Untuk hari ini, Eko mengungkapkan kepada penyidik baru membongkar soal kasus dirinya saat ditangkap KPK. Eko, beserta atasannya M Dian Iwantoro dan seorang manajer keuangan Master Steel, Teddy Muliawan, ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
"Sementara info dari penyidik KPK untuk kasus di terminal 3 yang diselesaikan KPK," tegasnya.
Sebelumnya, KPK juga menangkap Effendi Kumala di perumahan Kelapa Gading Jakarta. Effendi diduga sebagai pemberi suap kepada dua orang pegawai pajak. M Dian dan Eko merupakan pemeriksa pajak di kanwil Jakarta Timur.
Dari tangkap tangan itu, penyidik mengamankan uang sekitar 300.000 US Dollar atau sekitar Rp 2,3 miliar dan sebuah mobil avanza. Uang itu diduga untuk menyuap kepengurusan pajak perusahaan The Master Steel.