Lutfi Hasan Seminggu Dua Kali Sambangi Kontrakan Darin Mumtazah
Ada sebagian besar lainnya masih disimpan KPK. Satu nama yang belakangan menarik perhatian adalah Darin Mumtazah.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Pemeriksaan terhadap sejumlah tersangka kasus suap dan pidana pencucian uang impor daging sapi menyeret sejumlah nama perempuan. Sebagian telah terekspos ke publik. Ada sebagian besar lainnya masih disimpan KPK. Satu nama yang belakangan menarik perhatian adalah Darin Mumtazah.
Nama Darin Mumtazah menjadi satu dari tiga perempuan yang belum memenuhi panggilan KPK. Ia dipanggil bersama Manajer Cabang Bank Muamalat Giyarti Adiningrumdan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Elly Halida.
Keheranan dari panggilan KPK terhadap Darin ini berawal dari statusnya sebagai pelajar SMA. Dua kali surat panggilan dikirim KPK, namun Darin tak kunjung datang tanpa alasan. Darin sedianya diperiksa KPK terkait dugaan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Luthfi Hasan.
Dari penelusuran diketahui, seminggu dua kali Luthfi Hasan Ishaaq bertandang ke rumah siswi SMK Darin Mumtazah di kawasan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Terkadang mantan Presiden PKS ini datang sore menginap dan pulang pagi harinya. Saat bertandang, Lutfhi kerap berduaan dengan Darin, yang baru saja mengikuti Ujian Nasional (UN) SMK bulan April lalu. Darin diduga menjadi istri siri mantan Presiden PKS tersebut.
Darin tinggal di rumah kontrakan bersama Ibunya, Tuti yang akrab dipanggil Ummi dan ayahnya, Ziad. Keluarga kecil ini baru sekitar delapan bulan tinggal di rumah kontrakan ukuran besar dengan 2,5 lantai. Rumah dengan harga sewa Rp 125 juta per dua tahun ini terletak di Jalan Bhinneka, RT 10/9, No 3, Kelurahan Cipinang Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Harga kontrak setahun Rp 75 juta. Orang tua Darin ngontrak dua tahun," ujar pemilik rumah, Lisdiana. Yang datang mengontrak adalah ayah Darin, bernama Ziad.
Yuni, sekertaris RT 10 yang juga tetangga Darin mengatakan, dalu keluarga Darin tinggal di rumah sederhana di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Yuni tak habis pikir apa yang membuat keluarga itu bisa meningkat taraf hidupnya. Ummi diketahui berjualan pakaian di Kebon Nanas, Jaktim. Yuni pun sempat bertanya kepada Tuti alias Ummi, ibunda Darin saat pindah ke rumah megah tersebut.
"Ini dari Darin semua, biarin ajalah Darin dikawinin sama orang berumur, dari pada jadi gembel," kata Yuni menirukan jawaban Ummi ketika itu.
Yuni menyebut, Darin berwajah cantik dan bertipe Arab yakni hidung mancung, mata besar dan alis hitam tebal.Yuni menuturkan, ia memanggil Luthfi dengan sebutan bos.
Sepengetahuan Yuni, Luthfi datang ke rumah Darin biasanya seminggu dua kali. Terkadang sebentar dan terkadang menginap. Hal senada disampaikan Emmy, pedagang gado-gado di dekat rumah kontrakan Darin.
Menurutnya, sering ada seorang pria yang sering bertandang ke rumah Darin. "Yang sering ke rumah itu Pak Luthfi. Saya kan sering lihat TV, hafal wajah Pak Luthfi," jelas Emmy. Emmy tidak tahu apa hubungan Luthfi dengan keluarga Darin.
"Tapi, kata pembantunya sih suka berdua sama Darin," tambahnya lagi.
Saat ke rumah Darin, Lutfhi menggunakan mobil hitam besar yakni jenis VW Caravelle atau Mazda CX berwarna putih. "Ajudannya biasanya ngopi-ngopi di sini," kata Emmy.
Menurut Emmy, Luthfi biasanya datang pada Sore hari dan baru pulang pagi harinya. WAHYU AJI/Budi Malau/TRIBUNNEWS/WARKOT