Luthfi Hasan Panggil Darin dengan Sebutan Mamah
Warga mengenal Darin sebagai perempuan cantik, walau dianggap tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar
TRIBUNNEWS.COM – Darin Mumtazah, perempuan berusia 17 tahun siswi sebuah SMK di Jakarta Timur, dua kali dipanggil penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena diduga terkait kasus suap impor daging sapi dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) mangkir.
Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan, pemanggilan Darin untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). "Darin dipanggil dalam kapasitas sebagai saksi. Konstruksinya seperti apa, saya tidak tahu, itu sudah masuk ke materi penyidikan," ujar Johan, Selasa (21/5/2013).
Dari dua panggilan itu, kata Johan, Darin belum pernah datang. "Pertama katanya suratnya tidak sampai ke yang bersangkutan. Ini keterangan yang pernah disampaikan. Kedua tidak ada keterangan," kata Johan.
Siapa sebenarnya Darin Mumtazah? Dari penelusuran Warta Kota (Tribunnews.com Network), siswi SMK yang baru selesai mengikuti ujian nasional (UN) itu adalah perempuan muda berwajah cantik. Kulitnya putih, berhidung mancung, bermata bulat, dan beralis tebal. Rambutnya ikal sebahu dan terurai, tubuhnya tinggi semampai.
"Badannya berisi dan semampai. Pokoknya cantik lah. Seperti perempuan cantik Timur Tengah," ucap Yuni, salah seorang tetangga, saat ditemui Warta Kota (Tribunnews.com Network), Selasa (21/5/2013).
Darin bersama kedua orangtuanya, Ziad dan Uti alias Umi, sejak 8 bulan lalu tinggal di rumah kontrakan, yakni sebuah rumah besar di Jalan Bhinneka, RT 10/9, Kelurahan Cipinangcempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Sejak tinggal di sana, warga mengenal Darin sebagai perempuan cantik, walau dianggap tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar. Warga mengaku sering melihat LHI datang ke rumah itu dengan mobil mewah.
Petugas keamanan RT setempat, Suyitno (52), menduga Darin adalah istri siri LHI. Yang menguatkan dugaan ini adalah beberapa waktu lalu dia pernah diminta memijat LHI. Saat itu, Suyitno mendengar LHI memanggil Darin dengan panggilan 'mamah' dan Darin memanggil LHI dengan panggilan 'ayah'. "Pak Luthfi manggil Darin mamah. Dan dia manggil Pak Luthfi ayah. Jadi sepertinya (Darin-LHI) memang sudah suami-istri," kata Sutino saat ditemui Warta Kota (Tribunnews.com Network) di depan rumah kontrakan Darin, Selasa (21/5/2013).
Menurut Suyitno, Luthfi tidak pernah lama berada di rumah Darin, yakni paling lama hanya dua hari. Namun, LHI memang selalu datang ke rumah itu minimal seminggu dua kali. "Tapi paling-paling cuma sehari atau setengah hari, Pak Luthfi sudah pergi. Tapi pernah juga dua hari di sini, di dalam rumah terus," kata Suyitno. Setiap datang, LHI selalu ditemani ajudannya yang mengenakan pakaian safari.
Suyitno menceritakan, ia pernah masuk ke rumah di mana Darin tinggal dan bertemu langsung dengan LHI. Hal itu terjadi sekali, yakni saat ia diminta memijat LHI pada akhir November 2012 silam.
"Waktu itu ibunya Darin bilang ke istri saya, cari tukang pijat buat Pak Luthfi. Istri saya bilang kalau saya bisa dan nyuruh saya mijat Pak Luthfi," katanya.
Menurut dia, Luthfi adalah pria yang sangat dihormati oleh keluarga Darin, terutama oleh kedua orangtuanya. "Waktu saya mijat itulah, beberapa kali Pak Luthfi dan Darin berkomunikasi. Mereka saling panggil 'ayah' dan 'mamah'. Cukup mesra juga mereka," kata Suyitno.
Namun Ibunda Darin Mumtazah membantah jika putrinya telah menikah sirri dengan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq. Wanita yang diakrab dipanggil Umi itu mengaku tidak tahu menahu prihal kasus suap impor daging sapi itu. "Enggak (nikah sirri) , saya enggak tahu hal itu," ujar saat ditemui wartawan dikediamannya Selasa (21/5/2013) malam.
Umi mengaku tidak mengenal Luthfi dan ia membantah Luthfi pernah berkunjung bahkan menginap di rumahnya kontrakannya itu. "Saya tidak kenal, saya enggak tahu apa-apa," elak Umi.