Sosiolog: Ujian Nasional Cermin Pembangunan Sosial yang Buruk
Sosiolog dari UI, Paulus Wirutomo mengatakan pelaksanaan UN April tahun 2013 menunjukkan pembangunan sosial yang buruk.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dilakukan pada bulan April tahun 2013 lalu menunjukkan pembangunan sosial yang buruk.
"UN yang sudah memakan biaya besar itu apakah telah meningkatkan nilai-nilai bangsa ini? Maaf saya katakan sudah menurunkan nilai," ujar Paulus saat Berorasi Ilmiah dalam rangka HUT ke-48 Lemhannas RI yang digelar di Gedung Lemhannas, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2013).
Pasalnya, Paulus melihat dengan digelarnya Ujian Nasional justru menimbulkan fenomena budaya mencontek tidak hanya dari sisi individu saja, namun sudah melembaga atau dalam satu sekolah sudah berencana untuk melakukan aksi mencontek.
Paulus menjelaskan, pemerintah selaku penguasa tidak bisa menilai pembangunan sosial di bidang pendidikan dari sisi pertumbuhan jumlah sekolah, berapa yang lulus dan berapa banyak siswa yang diterima ke Perguruan Tinggi.
Sebab, Paulus mengatakan pembangunan sosial harus dibangun dari sistem nilai yang ada. Jika tidak, maka Paulus mengatakan pembangunan sosial tanpa nilai tidak akan berdampak besar pada perubahan.
"Pembangunan yang hanya berorientasi pada pertumbuhan jelas bukan pembangunan yang sebenarnya karena tidak ada substansi nilai yang tidak ada acuannya," kata Paulus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.