TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deddy Kusdinar, tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang, menyatakan dirinya bukan koruptor.

Deddy yang diperiksa kurang lebih sembilan jam, mengaku tidak melakukan korupsi, melainkan hanya ada kesalahan administrasi.

"Saya bukan koruptor. Saya tegaskan kembali, memang dalam perjalanannya ada kesalahan secara administrasi, dan siap bertanggung jawab," kata Deddy di Kantor KPK, Kamis (23/5/2013).

Deddy yang diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Teuku Bagus Mokhamad Noor menjelaskan, sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) Kemenpora, bukan dirinya yang membuat kesalahan.

Deddy mengaku hanya menandatangani surat-surat yang disodorkan anak buahnya.

"Sebetulnya kesalahan ini orang lain yang buat. Bapak (Teuku Bagus) yang tanda tangan, sudah tinggal bapak teken," jelas Deddy.

Deddy pun membenarkan adanya keterlibatan pihak lain, seperti berbagai proyek pengadaan dalam pembangunan Hambalang. Deddy berharap, KPK bisa bersikap profesional, dan melibatkan para ahli untuk mencatat hasil kerugian negara akibat proyek ini.

Deddy pun meminta maaf kepada keluarganya, termasuk keluarga besar Kemenpora dan organisasi kepemudaan yang pernah ia pimpin. (*)