PKB Sosialisasikan Film Sang Kiai
film Sang Kiai tidak kemudian dianggap sebagai ajang kampanye bagi PKB untuk meraup suara pada pemilu 2014.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Partai Kebangkitan Bangsa(PKB) dan Dewan Koordinasi Nasional Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa(DKN Garda Bangsa) terpanggil mensyiarkan perjuangan pendiri Nahdalatul Ulama(NU) KH Hasyim Asy’ari.
Meski begitu, film Sang Kiai yang akan diputar serempak di bioskop seluruh Indonesia pada 30 Mei ini tidak kemudian dianggap sebagai ajang kampanye bagi PKB untuk meraup suara pada pemilu 2014.
“Tidak ada motif politik jangka pendek seperti itu. Kami hanya ingin mengawal supaya film sang Kiai sukses di pasaran,” kata Ketua Panitia Behind The Scene Film Sang Kiai Goes 2 Campus, Wahyu Andre Maryono Jumat(24/5).
Wahyu menjelaskan, PKB didirikan oleh NU, sedang Hasyim Asy’ary adalah pendiri NU dan pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur. Hasyim kata dia, bukan hanya milik NU dan PKB tetapi milik bangsa Indonesia. Kini, ada kecenderungan di masyarakat ingin melupakan peranan perjuangan Hasyim Asy’ary melawan penjajah dan menegakkan negara kesatuan RI.
“Kita ingin membuka mata publik, terutama generasi muda bhawa kiai sejak dulu sudah berpolitik, tapi berpolitik untuk kemerdekaan,” ujarnya seraya menjelaskan, film produksi RapiFilm ini sangat penting untuk generasi muda.
Film Sang Kiai juga disosialisasikan di kampus-kampus. Termasuk, di Kampus STIKOM. Para mahasiswa yang hadir mendengarkan kisah-kisah dibalik pembuatan film ini.
Antara lain, Rako Prijanto(sutradara), aktor Ikranegara(pemeran KH Hasyim Asyari), Agus Kuncoro Adi(pemeran KH Wahid Hasyim) dan Sekjen DKN Garda Bangsa Abdul Malik Haramain. Film ini juga dibintangi Christine Hakim yang berperan sebagai Nyai Kapu)
Abdul Malik yang juga anggota Komisi II DPR menambahkan, Garda Bangsa sengaja mensosialisasikan film Sang Kiai, termasuk kepada mahasiswa. “Nilai-nilai kebangsaan kita semakin menurun dan tidak berkualitas,”kata Abdul Malik.
Film Sang Kiai, tambahnya, tepat dari segi waktu dan berguna untuk bangsa, terutama generasi muda karena begitu bermakna. Saat bangsa sedang dijajah model baru, penjajahan kebudayaan, Malik menegaskan, lahirlah Film Sang Kiai.