Hilmi Tegaskan Tak Pernah Terima Uang dari Fathanah
Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin membantah pernah menerima uang senilai 15000 dolar
Penulis: Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin membantah pernah menerima uang senilai 15000 dolar dari tersangka kasus suap impor daging dan pencucian uang, Ahmad Fathanah.
"Tidak ada," kata Hilmi usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Hilmi, bahkan mengklaim kalau pemeriksaan KPK hari ini, tidak membahas soal Ahmad Fathanah. Ia mengklaim, kalau dirinya diperiksa berkaitan dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Tidak ditanya soal Fathanah tapi pak Luthfi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Hilmi mengaku kalau dirinya dicecar soal adanya aliran dana dari Luthfi Hasan ke dirinya. Namun, lagi-lagi ia mengklaim kalau uang itu tidak terkait suap import melainkan jual-beli rumah miliknya di daerah Cipanas pada tahun 2006.
Sebelumnya, Hilmi juga sempat membantah adanya aliran uang senilai Rp15miliar dari Fathanah yang diterima melalui anaknya Ridwan Hakim.
Dalam rekaman hasil sadapan KPK, antara Ahmad Fathanah dengan seseorang yang diduga Ridwan Hakim, sempat membicarakan jatah uang untuk pendiri PKS itu. Saat meminta jatah orang yang diduga anak Hilmi tersebut, biasanya menyebut 'jatah untuk engkong'.
Selain itu, pada pemeriksaan beberapa waktu lalu, Hilmi mengaku pernah bertemu dengan Fathanah. Namun, menurut Hilmi, pertemuan itu bukanlah pertemuan khusus. Saat itu, Fathanah ikut dalam rombongan mantan Wakil Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat Aksa Mahmud yang berkunjung ke Lembang.
Pertemuan di Lembang ini terungkap dalam persidangan kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi dengan terdakwa dua direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (15/5/2013) itu, komisaris PT Radina Bioadicipta Elda Devianne Adiningrat membenarkan ada perkataan Fathanah yang mengaku telah bertemu Hilmi di Lembang.
Elda membenarkan, Fathanah pernah menyampaikan kepada dia dan Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman kalau pertemuan di Lembang itu menghasilkan kesimpulan yang intinya bersedia membantu PT Indoguna mendapatkan tambahan kuota impor daging sapi.
Kepada Elda dan Elizabeth, Fathanah mengungkapkan kalau pertemuan di Lembang itu diikuti Hilmi, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq (sekarang mantan), serta Menteri Pertanian Suswono.