Eyang Subur Sampai Anies Baswedan Kepincut Ikut Konvensi Demokrat
Partai Demokrat kian dekat menjaring calon Presiden (Capres) melalui sistem konvensi
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Rachmat Hidayat
Ketua Komite Konvensi Capres Demokrat diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan beranggotakan beberapa pengurus teras Demokrat.
Sampai saat ini sejumlah kandidat yang disebut akan ikut konvensi Capres mulai muncul ke publik. Ada Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua DPR RI Marzuki Alie, Ketua DPD RI Irman Gusman, dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Yang mengejutkan nama paranormal Eyang Subur yang sempat bikin heboh karena memiliki 7 istri dalam satu rumah juga dikabarkan ingin ikut konvensi Capres Demokrat. Kendati mendapat penolakan dari petinggi Demokrat Sutan Bhatoegana karena dianggap tidak memenuhi kriteria utama peserta konvensi. "Saya mau tanya, Eyang Subur sudah melakukan perbaikan apa? Ribut saja yang ada. Ada-ada saja," ujar Sutan pekan lalu.
Yang mengejutkan tentu saja adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. Ketika ditanya pers usai diskusi "Pancasila Jiwa Bangsa" di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu (2/6/2013), kemarin, Anies mengaku siap mengikuti konvensi Capres Demokrat.
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli yang dikenal kerap mengkritik SBY mengaku akan ikut konvensi asalkan SBY dan keluarganya tidak ikut menentukan siapa pemenang konvensi.
Pakar Hukum Tata Negara, Margaritho Kamis, mengatakan cara Partai Demokrat menjaring calon Presiden (Capres) melalui sistem konvensi sangat bagus namun yang jadi masalah karena penentu siapa yang berhak menang dalam konvensi ditentukan oleh Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Seperti itu yang diatur dalam AD/ART Partai Demokrat," kata Margaritho dalam diskusi di gedung DPD/DPR RI Jakarta, Jumat (31/5/2013).
Oleh karena itu, Margaritho menyarankan kepada Demokrat untuk mengganti poin AD/ART yang mengatur ketentuan itu. "Kalau itu diubah maka Demokrat dan SBY akan dikenal sebagai orang yang dikenang dalam demokrasi," kata dia.
Menurut dia percuma kalau banyak tokoh nasional ikut konvensi Capres Demokrat namun pada akhirnya keputusan pemenang konvensi ditentukan Majelis Tinggi.