TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso memastikan tidak ada pembicaraan khusus dengan Fahd A Rafiq saat menyambangi Lapas Sukamiskin di Bandung Jawa Barat, Sabtu (1/3/2013), lalu.

"Saya pastikan tidak ada pembicaraan khusus orang per orang termasuk Fahd. Tidak memungkinkan karena umum sifatnya itu. Jadi selayang pandang semuanya," kata Priyo di gedung DPR RI Jakarta, Senin (3/6/2013).

Priyo dalam persidangan di pengadilan Tipikor Jakarta pekan lalu disebut-sebut terkait dengan kasus korupsi pengadaan kita suci Al Qur'an di Kementerian Agama. Fahd adalah anak buah Priyo di MKGR, Ormas Partai Golkar.

Menurut Priyo kunjungannya ke Lapas Sukamiskin adalah kunjungan biasa dan tidak ada keistimewaan apapun dari kunjungannya itu.

"Meskipun sebagai wakil ketua DPR yang setara dengan menteri dan wakil menteri, saya sebetulnya boleh saja ke Lapas. Tapi kali ini saya gunakan sebagai warga biasa ke Lapas," kata Priyo.

Menurut dia kunjungannya ke Lapas Sukamiskin bukan yang pertama. Dua tahun lalu, kata dia, pernah ke sana.

"Saya dengan Sukamiskin peninggalan masa lalu saat zaman Belanda. Saya pernah juga ke Cipinang, Salemba, Lapas di Jatim, Sidoarjo, Maluku Utara," katanya.

Dari kunjungannya di Lapas Sukamiskin itu, Priyo juga membesuk tahanan lain dari kader Partai Golkar. Selain itu, dari pantauannya banyak yang harus dibenahi di dalam Lapas seperti atap Lapas  ada yang bocor, air minum untuk mandi sering berwarna, dan sebagainya.

"Saya sarankan agar Kalapas lapor ke Menkumham dan nanti pasti sudah tentu akan diperhatikan tak hanya di Lapas Sukamiskin tapi dimana, agar siapapun yang jadi warga binaan Lapas bisa sehat," kata dia.