Walau Sudah Retak, Koalisi Setgab Tidak Akan Bubar
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini tidak akan keluar dari koalisi sekretariat gabungan (setgab).
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diyakini tidak akan keluar dari koalisi sekretariat gabungan (setgab). Setgab pun tidak akan bubar sebelum era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II selesai selama lima tahun.
Pengamat politik Hanta Yuda mengatakan keretakan setgab sejak awal sebenarnya sudah terlihat karena dinahkodai enam orang. Namun keretakan tersebut tidak akan membuat koalisi pecah.
"Perahu (koalisi) retaknya sudah dari dulu. Perahunya enam nahoda tapi tujuannya berbeda-beda. Bisa dibayangkan pelayaran seperti apa," ujar Hanta dalam diskusi di Warung Daun Cikini bertajuk 'Perahu Retak Setgab', Jakarta, Sabtu (8/6/2013).
"Kalau pelayaran yang retak, perjalanan pasti tidak lancar. Tapi saya yakin kapal ini tidak akan pecah selama lima tahun," katanya.
Keretakan tersebut, ujar Hanta, bisa dilihat dari berbagai isu di pemerintahan yang mengakibatkan keretakan di koalisi.
Misalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kasus Century, dan lain sebagainya namun koalisi setgab tetap tidak bubar dan tidak ada partai yang dikeluarkan atau keluar.
"Judulnya yang berbeda-beda," kata dia.
Seperti diketahui, koalisi setgab kembali memanas setelah PKS menolak usulan kenaikan harga BBM. Partai besutan Anis Matta itu malah sudah menebatkan spanduk-spanduk yang berisi sikap PKS menolak kenaikan harga BBM.