TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilih pemula diproyeksikan menjadi sasaran utama partai politik bahkan calon legislatif untuk berebut suara, mendapatkan kursi sebagai anggota dewan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten atau kota.

Untuk mendekati mereka, cara dan metodenya pun berbeda, dibandingkan dengan pemilih yang sudah pernah mengikuti pemilihan. Bedanya, pemilih pemula potensial karena terbilang banyak.

Calon legislatif asal Partai Amanat Nasional (PAN) Noviantika Nasution mengaku menargetkan suara untuk menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Barat II. Ia pun harus bertanya perilaku dan kebiasaan pemilih pemula dari anak-anaknya.

"Kita harus memutar otak untuk menarik partisipasi pemilih pemula, yang memang dalam Pemilu 2014 ada 15 persen," ujar Noviantika dalam sebuah diskusi di Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).

Cara yang ditempuh Noviantika agar mudah diterima pemilih pemula, memang harus keras, seperti bagaimana mencerdaskan pentingnya partisipasi anak muda dalam pemilihan umum. Dengan begitu mereka bisa ikut memilih.

"Praktiknya kita dekati lewat media sosial. Usia saya mendekati setengah abad. untuk pegang twitter saja susah. Tapi enggak bisa enggak harus kuasai sampai harus bertanya anak saya yang kuliah dan SMA," cerita Noviantika.

Bukan saja lewat media sosial, Noviantika juga akan menyapa pemilih pemula lewat kegiatan yang berhubungan dengan kepemudaan seperti olahraga dan kegiatan sosial.

"Makanya dalam kampanye saya juga akan mensosialisasikan narkoba. Dan jangan sampai pemilih pemula ini mendekati narkoba. Tentu yang paling penting adalah lewat pendidikan, kegiatan lain yang khas anak muda seperti musik," katanya.