Apa Pemerintah Jamin Harga Bahan Pokok Stabil?
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai hanya akan menambah beban rakyat miskin.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai hanya akan menambah beban rakyat miskin. Hal yang akan dirasakan rakyat secara langsung adalah melambungnya harga kebutuhan pokok. Rakyat sekali lagi akan dirugikan, sementara elite politik diuntungkan.
"Apakah pemerintah bisa menjamin mengenai harga bahan pokok tetap stabil?" kata Ketua DPD Partai Nasdem Jupiter di Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Ia mempertanyakan apakah upaya menaikan harga BBM ini diiringi upaya untuk mengerem kenaikan harga kebutuhan yang lain.
Menurutnya, hal yang wajar jika anggaran subsidi sebesar 30 persen itu ada di APBN. Pasalnya, itu adalah uang negara yang pantas dipakai untuk kepentingan rakyat.
Karena itu, Jupiter berpendapat, kenaikan harga BBM yang direncanakan mulai pekan depan ini hanya untuk kepentingan segelintir elite semata.
Hal ini mudah ditebak karena kenaikan harga BBM terjadi setahun menjelang Pemilu 2014.
BBM yang akan dinaikan harganya adalah jenis premium dan solar dari Rp4.500 menjadi Rp6.500. Inflasi diperkirakan akan mencapai 6 persen. Untuk meredam gejolak akibat inflasi, bantuan tunai recanananya akan digelontorkan bagi 15,5 juta rakyat miskin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.