Maruarar Sirait Mengkritik 'Suara Rakyat Suara Golkar'
Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyindir sikap semboyan Partai Golkar yang mengatakan
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyindir sikap semboyan Partai Golkar yang mengatakan 'suara rakyat suara Golkar'. Menurut Maruarar, jika benar demikian, Golkar harusnya tidak mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Surveinya rakyat 90 persen tidak setuju kenaikan harga BBM. Kalau Golkar tidak setuju, tidak jadi itu naik," ujar Ara, sapaan akrabnya saat berdiskusi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Satya Widya Yudha, yang duduk bersebelahan dengan Ara, pun langsung menyambut protes tersebut. Satya mempermasalahkan survei mana yang disebut Ara yang menyebutkan 90 persen rakyat tidak menyetujui BBM.
"Itu survei mana," sambut Satya yang tidak mau kalah.
Dengan lantang, Ara kemudian mengajak agar membuat survei bersama-sama. Jika memang hasilnya mayoritas rakyat tidak setuju kenaikan harga BBM, Golkar harus menolak kenaikan harga BBM.
"Kita bikin survei. Kalau rakyat setuju ayo kita naikkan. Itu kalau suara rakyat suara Golkar," sindir Ara.
Saking tingginya tensinya perdebatan kedua politikus tersebut, moderator diskusi Latief Siregar terpaksa menengahi dan jeda iklan.
Seperti diketahui, Golkar sebagai partai koalisi mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Sementara PDI Perjuangan sebagai partai oposisi tetap menolak kenaikan harga BBM.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.