Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Leletnya Pemerintah SBY Ambil Putusan Naikkan Harga BBM

Pengamat ekonomi Institute for Development and Finance (Indef) , Didik J Rachbini mengkritik sikap pemerintah yang

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Leletnya Pemerintah SBY Ambil Putusan Naikkan Harga BBM
Dok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi Institute for Development and Finance (Indef) , Didik J Rachbini mengkritik sikap pemerintah yang hingga kini belum memutuskan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Menurut Didik, bila hingga kini pemerintah tidak juga mengambil kebijakan menaikkan harga BBM, itu berarti kebijakan ini sudah terlambat atau telat.

Apalagi, sebelum harga BBM naik, harga-harga barang-barang sudah naik karena faktor psikologis.

"Ongkos menunda ini besar sebagai pertanda kebijakan tidak cekatan dan lalai membangun kebijakan yang kondusif," tegas pengamat ekonomi ini kepada Tribunnews.com, Rabu (19/6/2013).

Didik tak habis pikir dengan lambatnya sikap pemerintah dalam menaikkan harga BBM. Padahal, berdasarkan Undang-undang APBN 2013 dan diperkuat lagi dengan sudah disetujuinya APBN-Perubahan yang di dalamnya terdapat anggaran kompensasi kenaikkan harga BBM yang selama ini ditunggu.

Lebih lanjut dia tegaskan, kalau tidak juga pemerintah bersikap mengenai kebijakan kenaikkan harga BBM, maka APBN akan sanagt merasakan dampaknya.

"Segera selesaikan kebijakan penyesuaian harga. Kebijakan seperti ini sudah puluhan kali dilakukan tapi tidak pernah ada yang lelet seperti sekarang sehingga membuat APBN berdarah-darah," katanya.

Berita Rekomendasi
Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas