Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harga BBM Naik, Ini Janji Pemerintah

Pemerintah berjanji akan meningkatkan produksi minyak Indonesia hingga mencapai 1 juta barel per hari.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Harga BBM Naik, Ini Janji Pemerintah
Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan
Antrian Panjang: Antrian panjang terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) jalan A. Yani, Kota Semarang, Jateng, Jumat (21/6/2013). Jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) banyak warga mengantri. Harga BBM untuk Premium Rp 6500 dan Solar Rp 5500 ini rencana akan diberlakukan Sabtu (22/6/2013). Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berjanji akan meningkatkan produksi minyak Indonesia hingga mencapai 1 juta barel per hari.  Hal ini sebagai janji Pemerintah atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Kita akan upayakan selama pemerintahan Pak (Presiden) SBY produksi minyak kita bisa mencapai 1 juta barel, dan tentu diimbangi juga terus meningkatkan produksi gas," ungkap Menteri Kordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di kompleks Istana Merdeka Jakarta, Jumat (21/6/2013).

Cara meningkatkan produksi tersebut adalah, mengoptimalisasi dari sumur minyak yang sudah tua dan mempercepat eksplorasi dengan cara memotong perizinan-perizinan yang banyak yang melelahkan itu. "Sehingga bisa lebih cepat melakukan eksplorasi," cetusnya.

Masih dalam hal meningkatkan produksi, menurut Hatta, pemerintah juga akan memberikan insentif bagi investor yang meningkatkan sumur-sumur tua yang masih berpotensi.

Sementara itu, dari sisi demand, pemerintah mengendalikan demand dengan mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan. Selain itu mempercepat penggunaan gas dengan membangun infrastruktur. Melakukan penghematan, misalnya penggunaan listrik yang hemat energi.

"Terus kita perkenalkan kendaraan yang LCGC, ini upaya kita dari segi memanage demand," katanya.

Sedangkan terkait subsidi, Hatta tegaskan, itu wajib tetap diberikan kepada masyarakat. "Tidak boleh masuk ke harga pasar, tetap harus ada subsidi. Hanya subsidi yang diberikan harus berkeadilan, langsung diberikan kepada yang membutuhkan. Yang lebih tepat sasaran, jangan malah seperti sekarang 70 persen tidak tepat sasaran," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas