Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahfud MD: Format Konvensi Capres Demokrat Belum Jelas

Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menilai konvensi calon presiden yang digagas Demokrat sangat brilian karena

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Mahfud MD: Format Konvensi Capres Demokrat Belum Jelas
BANGKA POS/RESHA JUHARI
Mahfud MD 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menilai konvensi calon presiden yang digagas Demokrat sangat brilian karena memberi wadah tokoh alternatif dari luar partai bisa ikut berpartisipasi. Namun, formatnya belum jelas.

Kritik Mahfud itu dilayangkan usai menjadi pembicara dalam diskusi 'Peran Media Televisi Mencerdaskan Pemilih dalam Pemilu 2014,' yang digelar Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2013).

Mahfud mengaku sangsi dengan keseriusan Demokrat mempertahankan dan merealisasikan gagasan konvensi capres yang bertujuan membuka penyaringan seorang pemimpin, apakah justeru lebih demokratis atau nantinya akan masuk angin.

"Apakah itu nantinya hanya formalitas atau membuka pintu bagi orang tertentu saja. Lalu ada persoalan di internal, mungkin ada yang setuju dan tidak setuju, loyalitas kader dan non-kader yang dipertimbangkan. Apa yang dilakukan Demokrat belum jelas," kritik Mahfud.

Alasan Mahfud didasari pada informasi bahwa konvensi capres Demokrat akan dilaksanakan pada Juni. Namun kemudian diundur sampai Agustus. Muncul kabar terbaru, realisasi penjaringan capres mundur lagi pada September.

Mahfud mengapresiasi dalam prosesnya nanti, Demokrat sudah membentuk tim atau komite seleksi capres yang maju, dari kalangan profesional luar partai dan dijamin independen. Semua itu juga perlu dibuktikan karena tim penilai dipilih Demokrat.

Guru Besar Hukum di Universitas Islam Indonesia ini mengaku belum yakin untuk ikut konvensi capres Demokrat didasari belum jelasnya format yang ada. Seperti kapan dibukanya pendaftaran, kemana mendaftarkan, dan bagaimana aturan mainnya.

Berita Rekomendasi

"Semisal kita ikut, hak dan kewajibannya belum jelas. Contohnya, anda ikut, anda menang, tapi partainya kalah, apakah kewajiban partai pada anda? Anda harus ikut partai itu terus atau bagaimana?" kata Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas