Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buruh Sempat Tutup Kawasan Industri Pulogadung

Ratusan buruh yang tergabung dalam MPBI, melakukan sweeping di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013).

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Buruh Sempat Tutup Kawasan Industri Pulogadung
WARTA KOTA/ADHY KELANA
Ratusan buruh se-Jabodetabek menggelar aksi tolak RUU Ormas yang akhirnya disahkan DPR, Selasa (2/7/2013), di depan Gedung DPR, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan buruh yang tergabung dalam Majelis Serikat Pekerja dan Buruh Indonesia (MPBI), melakukan sweeping di dalam Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (2/7/2013).

Aksi yang dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, untuk menolak disahkannya Rancangan Undang-undang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dalam Rapat Paripurna DPR.

Sambil berorasi dan meneriakkan yel-yel menolak RUU Ormas, buruh gabungan dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), memasuki pabrik satu per satu, dan mengajak para buruh ikut berdemonstrasi.

Aksi ini sempat dihalau petugas keamanan pabrik. Namun, setelah bernegosiasi, buruh-buruh yang masih bekerja langsung keluar dan mengikuti mobil komando massa aksi.

"Sebelumnya, bersama massa buruh dari daerah lain, kami aksi di depan Gedung DPR. Setelah hasil voting di DPR memutuskan mengesahkan RUU Ormas, kami langsung bergerak kembali ke dalam kawasan, dan mengajak para buruh menutup kawasan ini," kata Ruli, koordinator aksi di Kawasan Industri Pulogadung.

Menurutnya, aksi serupa juga dilakukan serempak buruh dari MPBI di kawasan industri di berbagai daerah lain. Ini untuk menunjukkan keseriusan buruh menolak RUU Ormas.

"Setelah disahkan, Presidium MPBI memutuskan dan menginstruksikan para buruh untuk menutup semua kawasan, seperti di Bekasi, Cikarang, Tangerang, Karawang, Purwakarta. Itu untuk kawasan industri di sekitar Jabodetabek. Instruksi ini juga dilakukan di seluruh kawasan industri di daerah lain," tuturnya. (*)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas