TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan terus menelusuri dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus suap pengurusan izin lahan untuk makam mewah di Desa Antajaya, Kecamatan Tanjung Sari, Bogor.

Salah satunya yaitu menyelidiki dugaan keterlibatan Bupati Bogor, Rachmat Yasin.

Kepastian tersebut terungkap saat Juru Bicara KPK, Johan Budi disinggung belum juga dijeratnya kader PPP yang disinyalir ikut terlibat dalam kasus tersebut. Sementara berkas penyidikan tiga tersangka kasus tersebut telah dinyatakan rampung dan dilimpahkan ke Jaksa.

Tiga tersangka yang dinyatakan berkasnya rampung, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Iyus Djuher, pegawai honorer Pemkab Bogor, Listo Welly Sabu, dan pegawai negeri sipil Pemkab Bogor, Usep Jumino, segera dimejahijaukan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

"Nanti kita lihat di persidangan. Kan belum berhenti kasusnya. (Dugaan keterlibatan Rachmat Yasin) masih didalami," kata Johan Budi di kantornya, Jakarta, Rabu (3/7/2013).

Seperti diketahui, Rachmat Yasin disebut-sebut sebagai pihak yang berandil besar dalam pelolosan izin lahan tersebut. Sebagai Bupati, dirinya tentu merupakan pemegang kebijakan lolosnya izin tersebut.