Indonesia Punya Banyak Pemimpin Terdidik tapi Tidak Tercerahkan
Kondisi Indonesia saat ini, akibat kurangnya keberadaan tokoh-tokoh yang terdidik dan tercerahkan untuk mengelola negara.
Penulis: Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejarawan Anhar Gonggong menilai kondisi Indonesia saat ini, akibat kurangnya keberadaan tokoh-tokoh yang terdidik dan tercerahkan untuk mengelola negara.
Kondisi Indonesia saat ini, menurut Anhar, jauh dari tujuan awal saat pendirian negara Indonesia, yang ingin memberikan kesejahteraan kepada rakyat.
"Sekarang banyak tokoh yang terdidik, namun mereka tidak tercerahkan, terbukti bagaimana mereka tega merampok uang negara untuk kepentingan pribadi dan kelompok," ujar Anhar dalam Seminar Nasional 'Nasionalisme Kultural' di Gedung Konvensi Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2013).
Anhar melanjutkan, sosok-sosok pemimpin yang ideal dan mencerminkan tokoh yang terdidik dan tercerahkan, sebenarnya telah dicontohkan oleh para founding father Indonesia, di mana mereka mau mengorbankan segalanya demi kepentingan bangsa dan negara.
"Indonesia didirikan orang-orang terdidik dan tercerahkan. Soekarno dan Hatta adalah insinyur dan doktorandus ekonomi. Kalau mereka mau kerja sama dengan Belanda, mereka bisa hidup enak karena gelar sarjana mereka," tuturnya.
Anhar menyebut, sikap mereka yang rela berkorban demi bangsa dan negara, merupakan bentuk nyata nilai nasionalisme, dan seharusnya menjadi panutan pemimpin-pemimpin masa kini, sehingga dapat tercapai tujuan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
"Kenapa mereka (Soekarno, Hatta, dan pendiri bangsa lain) memilih keluar masuk penjara? Karena, mereka telah tercerahkan, mereka ingin membawa bangsanya merdeka dan bebas dari penjajahan," paparnya. (*)