TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR akan terjun langsung ke Medan, Sumatera Utara, untuk meninjau dan mencari penyebab kerusuhan di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7/2013) lalu.

Komisi III DPR pun akan membentuk tim khusus, untuk mendata dan mencari tahu akar masalah, dan mendengar suara para napi mengenai Lapas Tanjung Gusta.

Apalagi, menurut anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI-Perjuangan Trimedya Panjaitan, kejadian-kejadian pemicu di Lapas Tanjung Gusta sudah pernah terjadi sebelumnya.

Sayangnya, tanggapan dan antisipasi dari Kepala Lapas lemah, dan tidak menyelesaikan persoalan.

"Kasus mati lampu itu bukan baru pertama kali. Bahkan, ada laporan dari napi yang kami terima. Soal mati lampu, mati air, sudah sering kali. Terus, SMS itu saya forward ke Kanwil, tapi lemah responsnya," ungkapnya di sela acara Tadarus Puisi WS Rendra oleh Para Aktivis, Mengunduh Warisan Gagasan serta Mengenang 7 Hari Wafatnya Amir Husin Daulay, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat (12/7/2013) malam.

"Mati air, lampu, itu kan hal-hal yang vital di dalam lapas. Bagaimana kalau tidak ada air? Bagaimana kalau mati lampu? Seperti kata mereka (napi), masih mending kalau tidak ada makanan daripada mati lampu dan air," beber Trimedya.

Persoalan substansi yang dikeluhkan para napi, lanjutnya, terus terjadi hingga pecahnya kerusuhan pda Kamis lalu, menunjukkan lemahnya manajemen lapas. (*)