Penyidik KPK Takut Sita Keris, Hingga Lupa Dimandikan
Terdakwa kasus dugaan tindak pidana pencucian uang terkait korupsi simulator SIM, Djoko Susilo diketahui juga sebagai
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan tindak pidana pencucian uang terkait korupsi simulator SIM, Djoko Susilo diketahui juga sebagai pengoleksi keris pusaka. Sedikitnya ada 200 keris pusaka milik Djoko Susilo yang dititipkan kepada seorang perawat keris pusaka.
Bahkan, terungkap mantan Gubernur Akpol itu pernah membeli sebanyak 16 keris yang harganya mencapai Rp 1,7 miliar. Uang itu dibayar dengan sebuah Rumah di Pesona Kayangan, Depok dan ditambah uang cash.
Hal tersebut disampaikan oleh saksi, Indrajaya Februardi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (16/7/2013).
"Totalnya saya lupa. Mungkin lebih dari 200 buah," kata Indra yang juga dikenal sebagai orang yang merawat benda-benda pusaka milik Djoko Susilo.
Namun, dari kesaksian Indra yang juga mantan anggota Kodam Brawijaya ada yang membuat hampir seluruh pengunjung persidangan tertawa. Termasuk Djoko Susilo yang saat itu duduk di kursi terdakwa.
Indra menceritakan saat penyidik KPK berencana menyita keris pusaka yang disimpan di rumahnya. Penyidik yang mendatangi rumahnya urung menyita keris tersebut lantaran Indra tak mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu apabila benda pusaka itu bila diambil sembarangan.
"Saya bilang ke penyidik silahkan saja kalau mau menyita. Tapi saya enggak ikut-ikutan. Tapi akhirnya nggak jadi diambil," kata Indra.
Apalagi saat Indra menceritakan bahwa Djoko Susilo tertangkap KPK lantaran terkena sial dirinya lupa memandikan beberapa benda pusaka itu pada malam 1 Suro.
"Saya lupa memandikan. Dan belum dikembalikan ke Pak Djoko, tapi keburu kena masalah," kata Indra.