Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duet Jokowi-Muhaimin Bisa Jadi Alternatif

Bursa Calon Presiden dan Wakil Presiden di 2014 diprediksi akan memunculkan tokoh baru, sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Duet Jokowi-Muhaimin Bisa Jadi Alternatif
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar (tengah) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Calon Presiden dan Wakil Presiden di 2014 diprediksi akan memunculkan tokoh baru, sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang menghendaki adanya perubahan besar di sektor kepemimpinan nasional.

Namun meski sosok yang sering dimunculkan dalam berbagai survei adalah dari kalangan muda tetapi sejumlah pengamat menilai pengaruh politik aliran masih diperhitungkan dan menjadi salah satu faktor penentu di bursa capres dan cawapres kedepan.

"Saya kira dari sejumlah figur di kalangan islam, jika mengacu pada politik aliran, NU memiliki kans besar untuk memunculkan tokohnya," kata Ahmad Bakir Ihsan, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kepada wartawan, Sabtu (20/7/2013).

Menurut Bakir, Muhaimin Iskandar sebagai salah tokoh muda yang dimiliki NU merupakan kandidat yang layak untuk dimunculkan dalam bursa Pilpres 2014.

"Saya pikir dia memiliki kans karena dia sebagai ketua umum partai (PKB), secara ketokohan dia juga cukup dikenal. Muhaimin juga punya pengalaman organisasi yang cukup panjang, yang lebih menguntungkan Muhaimin adalah tokoh muda yang lahir dari era reformasi, jadi kalau kita bicara kans, Muhaimin cukup memiliki," jelasnya.

Bakir menuturkan, saat ini persoalannya adalah bagaimana marketing politik dari PKB sebagai kendaraan politik Muhaimin berjalan untuk mengenalkan Muhaimin sebagai figur atau sosok yang akan bertarung sebagai capres yang mewakili kalangan Islam. Juga sejauh mana keseriusan bagaimana PKB untuk mengusung Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

"Juga sejauh mana keseriusan PKB untuk mengusung Muhaimin sebagai capres," katanya.

Berita Rekomendasi

Bakir menambahkan bahwa potensi suara NU untuk Muhaimin sendiri cukup bisa diandalkan.

"Saya kira, PKB sampai saat ini masih menjaga dan merawat basis suaranya dikalangan NU. Bahkan, dibandingkan dengan PPP, PKB lebih dekat secara struktural dengan NU, ini juga yang menjadi keuntungan bagi PKB," ujarnya.

Lebih jauh Bakir menilai bahwa peluang akan lebih besar bagi Muhaimin jika ia bisa disandingkan dengan sosok yang mewakili golongan yang lain dalam politik aliran di Indonesia. Ia pun menunjuk sosok Jokowi sebagai pasangan yang pas bagi Ketum PKB tersebut.

"Akan lebih besar peluangnya, soalnya Jokowi yang boleh kita katakan mewakili sebagai kalangan "sekuler", tentunya juga butuh pendamping dari kalangan Islam. Tinggal bagaimana marketing politik nya (muhiamin) berjalan," katanya.

Sementara pengamat politik LIPI, Siti Zuhro mengatakan bahwa duet Jokowi-Muhaimin sendiri bisa menjadi kuda hitam dalam bursa pilpres 2014. Jokowi faktor, akan menjadi penentu mengingat sosoknya yang sangat disukai masyarakat.

"Jadi sebenarnya Jokowi itu dipasangkan dengan siapa saja tetap tidak akan berpengaruh dan nilainya tetap akan tinggi. Pasangannya ini yang akan mendapatkan keuntungan, sebab masyarakat tidak akan melihat sosok pendampingnya, tetapi akan lebih melihat Jokowi sebagai figur yang menurut masyarakat sederhana, dan low profile. itu sebabnya Jokowi disukai masyarakat," kata Zuhro.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas