TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tengah mengaudit proyek "abadi" perbaikan jalan di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. BPK sudah memasuki tahap pengumpulan data-data dan pemetaan audit proyek Pantura Jawa yang tiap tahunnya memakan dana Rp1,2 triliun untuk perbaikan ruas jalan sepanjang 1300 km.

"Lagi kita lakukan pengumpulan data dulu serta lakukan pemetaan. Secepatnyalah diselesaikan," tegas Ketua BPK, Hadi Poernomo, di Mabes TNI di Cilangkap, Jakarta, Senin (22/7/2013) kemarin.

Dia tegaskan, fokus audit BPK adalah bagaimana sampai setiap tahunnya ada perbaikan di ruas jalan Pantura Pulau Jawa? Bagaimana tonase kendaraan yang lewat di ruas jalan Pantura? Dan sebagainya.

Ditempat yang sama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga tengah memverifikasi dokumen yang dilaporkan masyarakat mengenai dugaan korupsi perbaikan jalur Pantai Utara (Pantura). "Baru kita terima laporan-laporan, belum ada tindak lanjutnya, baru diverifikasi," ungkap Ketua KPK Abraham Samad.

Menurutnya, KPK menerima laporan mengenai proyek jalan Pantura dari sejumlah elemen masyarakat.

"Kita memverifikasi dulu keabsahan laporan itu, itu kan yang pertama kita lakukan. Belum ada kesimpulan. Nanti kemudian kalau dari verifikasi dokumen, itu bisa ditindaklanjuti dgn investigasi, biasanya begitu. Cuma belum ada kesimpulan," tuturnya.

Lebih lanjut Samad mengatakan sebelum adanya laporan dari elemen masyarakat, KPK mempertanyakan mengapa tiap tahun jalan di Jalur Pantura diperbaiki.