Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hary Tanoe Minta Semua Pihak Lindungi dan Rawat Anak Indonesia

Ketua Umum DPP Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesudibjo mengatakan masa depan negeri ini ada di tangan anak-anak

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hary Tanoe Minta Semua Pihak Lindungi dan Rawat Anak Indonesia
TRIBUN/DANY PERMANA
Hary Tanoesoedibjo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesudibjo mengatakan masa depan negeri ini ada di tangan anak-anak Indonesia. Kemajuan sebuah bangsa, bukan sekadar terletak pada seberapa besar angka pertumbuhan ekonomi. Tapi juga sejauh mana negeri ini memperhatikan anak-anak bangsanya.

“Tugas kita semua sebagai bangsa untuk membesarkan mereka, dan melindungi anak Indonesia,” kata Hary Tanoe dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Selasa (23/7/2013).

Seperti diketahui hari ini merupakan peringatan hari Anak Nasional. Berbagai persoalan dicermati Hary Tanoe tengah dihadapi bangsa ini dalam melindungi generasi penerus.

Ketua Umum DPP Persatuan Indonesia (Perindo) itu mengatakan terdapat persoalan kesehatan. Indonesia berada di peringkat lima di dunia untuk angka balita kekurangan gizi. Delapan juta lebih balita Indonesia mengalami gizi buruk. Dalam perspektif Hak Asasi Manusia (HAM), pembiaran oleh negara hingga menyebabkan lebih dari satu juta anak mengalami gizi buruk, merupakan pelanggaran berat dalam Pasal 3 Konvensi Hak Anak Tahun 1990.

"Kematian bayi di Indonesia juga terbilang tinggi di antara negara-negara di Asia Tenggara. Angkanya 37 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada 2011," katanya.

Meski terhitung terus menurun dari tahun-tahun sebelumnya, tapi posisi Indonesia di Asia Tenggara tidak berubah yaitu posisi keempat. Sedang angka kematian ibu (AKI) di Indonesia, 228 kematian ibu dari 100 ribu kelahiran.

Kedua soal kekerasan, Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) mendata, akhir 2012 ada sekitar 1.800 aduan kekerasan terhadap anak. Dengan kasus bervariasi mulai dari kekerasan psikis, fisik, hingga kekerasan seksual. Hingga semester pertama 2013, tercatat sudah ada sekitar 900 aduan soal kekerasan.

BERITA TERKAIT

Ketiga persoalan pendidikan. Sekitar 1,3 juta anak usia 7-15 tahun terancam putus sekolah. Dan keempat 50 Juta anak Indonesia sejak tahun 2010 tidak mempunyai akte lahir, dan kondisi tersebut jumlahnya tetap dari tahun ke tahun.

“Kita harus saling bahu membahu menyelamatkan menyelamatkan anak-anak Indonesia. Tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang kurang gizi, tak bersekolah, dan tak berakta lahir,” imbuhnya.

Hary mengungkapkan hak untuk mendapatkan pangan, mendapatkan pendidikan, dan kewarganegaraan harus dijamin oleh negara. “Tidak boleh ada lagi anak Indonesia yang diperlakukan semena-mena. Sudah menjadi hak mereka untuk dilindungi oleh negara. Demi masa depan Indonesia yang maju dan berdaulat, rawat dan lindungi anak Indonesia,“ kata Hary.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas