Ketum PK Ditawari Uang oleh Pendukung Soekarwo-Saefullah
Denny sempat diiming-imingi janji akan mendapat jatah uang jika partainya mengalihkan dukungan dari pasangan Khofifah
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai non parlemen tak lepas dari rayuan uang oleh pendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Saefullah Yusuf, (Karsa) salah satunya Ketua Umum DPP Partai Keadilan, Denny M Cilah.
Menurut Denny, dirinya sempat diiming-imingi janji akan mendapat jatah uang jika partainya mengalihkan dukungan dari pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Herman Sumawiredja (Berkah) kepada Karsa.
"Antara 14-21 Mei, saya dapat serangan gencar dari parpol pendukung maupun orang-orang incumbent. Mereka menawarkan Rp 500 juta dan jumlahnya terus naik dari hari ke hari," kata Denny saat bersaksi dalam sidang DKPP, Jumat (26/7/13).
Denny mengaku, sebagai pucuk tertinggi partai awalnya tidak mau ikut campur kewenangan DPD PK Jawa Timur untuk memberi dukungan kepada pasanga calon yang mana. Ia hanya mengingatkan, kalau dukungan harus didasari perjuangan partai.
Setelah mendapat telepon itu, Denny menimpali dirinya memang suka uang. Ia mempertegas, meski begitu tak miskin amat untuk langsung menerima tawaran, sehingga meminta waktu untuk membicarakannya dengan pengurus pusat lainnya.
"Kemanapun saya waktu itu dikejar. Saya berada di Solo dikejar. Di Semarang mereka bilang mau menyusul. Akhirnya saya mencla-mencle. Saya sampaikan acara Jawa Timur ini gila. Yang melobi saya ada yang mengaku orang incumbent, dan orang politik yang ada di sana," katanya lagi.
Pada tanggal 13, sehari sebelum Berkah mendaftar ke KPU Jatim, pimpinan parpol nonparlemen menelpon dan menagih dukungan PK untuk Karsa. Lagi-lagi, Denny berkelit dan akan meminta waktu membicarakannya dengan pengurus lain.
"Pada akhirnya cerita mereka yang lari dari kubunya Khofifah ke Karwo ada yang bilang tawarannya menarik. Ada yang bilang mau dijanjikan anggota dewan, ada juga bilang, 'Ini gede bro. Kan partai ente enggak jadi ikut pemilu lagi," tambahnya.
Awalnya, PK memang mendukung berkah. Tapi belakangan dukungan terpecah ada yang mendukung Karsa. PK memiliki suara 0.5 persen dan PPNUI memiliki suara 0.24 persen. Masing-masing Ketua Umum PK dan PPNUI mengarah ke Berkah dan Sekjen PK dan PPNUI memilih ke Karsa.