Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Intelijen tak Yakin Rombongan Presiden SBY Disadap

Pengamat intelijen Wawan Purwanto tidak meyakini rombongan Presiden SBY ketika menghadiri KTT G-20 London, menjadi korban penyadapan.

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Pengamat Intelijen tak Yakin Rombongan Presiden SBY Disadap
Tribunnews.com/iwan taunuzi
Pengamat Intelijen Wawan Purwanto 

Laporan Wartawan Tribunnews Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat intelijen Wawan Purwanto tidak meyakini rombongan Presiden SBY ketika menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20, di London, Inggris, April 2009 silam, menjadi korban penyadapan.

"Saya tidak yakin bisa disadap, karena semua handphone dari VVIP (very very important person) khususnya presiden itu ada sarana scambler," ujar Wawan ketika dihubungi, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Scrambler adalah, alat untuk anti sadap yang dapat mengacak signal sehingga ketika disadap keluarnya suara berisik.

Scrambler tersebut, kata Wawan, sangat sulit untuk dibongkar pihak asing karena kunci sandi terus dibuah. Butuh waktu yang sangat lama untuk memecahkan kode tersebut.

"Kemudian sudah ketemu lalu diubah lagi. Rasa-rasanya tidak mudah. Karena dulu pernah upaya-uapaya itu dilakukan oleh pakar di Inggris untuk membuka dengan melibatkan 350 komputer tercanggih dan merupakan pakar-pakar dan miliyaran kunci atau kode itu baru bisa membuka (meretas) dalam tempo 10 jam untuk satu kode," terang Wawan.

Wawan pun mengatakan sangat mubazir untuk mencoba membuka kode sandi tersebut disebabkan proses meretasnya sangat lama.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Pihak Istana Kepresidenan RI mengaku sudah mencurigai adanya aksi penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sejak bulan Juni 2013.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas