Penyandang Cacat Masih Diabaikan saat Pemilu atau Pilkada
ASEAN General Election for Disability Access (AGENDA) yang merupakan konsorsium yang bertujuan meningkatkan akses politik bagi penyandang cacat.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Yulis Sulistyawan
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ASEAN General Election for Disability Access (AGENDA) yang merupakan konsorsium yang bertujuan meningkatkan akses politik bagi penyandang disabilitas (cacat), telah melakukan riset mengenai masalah penyandang disabilitas dalam pemilu.
AGENDA telah melakukan pemantauan di beberapa Pilkada di Indonesia dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Yusdiana, Disability Rights Adviser AGENDA mengatakan, setelah dua tahun program AGENDA berjalan, pihaknya telah mendapatkan sejumlah temuan dan hasil riset seputar masalah penyandang disabilitas dalam pemilu.
Fakta-fakta tersebut ditemukan dalam sejumlah aktivitas pemantauan pemilu di Indonesia, Kamboja, Filipina, dan pelaksanaan penelitian di lima negara, dan penyelenggaraan konferensi regional.
"Hasil dari program AGENDA ini diharapkan bisa menjadi salah satu masukan untuk melakukan perbaikan sistem serta advokasi hak politik bagi penyandang disabilitas di kawasan ASEAN," ujar Yusdiana di Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Dalam temuan AGENDA, hak penyandang disabilitas masih banyak yang terabaikan dan tidak terfasilitasi dalam pemilu. Misalnya lokasi TPS yang sulit dijangkau karena di daerah yang tidak rata dan memiliki hambatan seperti tangga.
Yusdiana menuturkan, keikutsertaan kaum disabilitas dalam pemilu sangat diharapkan. Hal itu dapat memperbaiki pemenuhan hak asasi dari para penyandang disabilitas itu sendiri.
"Kami harapkan kaum disabilitas dapat ikut serta dalam pemilu, karena itu dapat memperbaiki pemenuhan hak asasi mereka," pungkasnya.