TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Berbeda dengan angkutan mudik melalui darat yang diperkirakan mencapai puncaknya pada H-5 dan H-4, pemerintah memperkirakan puncak arus mudik dengan kapal laut terjadi pada H-2 dan H-3.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, perbedaan puncak arus mudik tersebut disebabkan karena para buruh pekebunan di daerah Kalimantan dan Sumatera belum mendapatkan tunjangan hari raya (THR).

"Saat ini mereka memasuki masa tanam sehingga para THR belum diberikan, menunggu penanaman selesai. Setelah itu baru dapat THR pada awal minggu depan," kata Bambang saat Pembukaan Posko Terpadu Angkutan Nasional Lebaran 2013 di Jakarta, Kamis (1/8/2013).

Menurut Bambang, sebenarnya jumlah para buruh perkebunan asal Jawa di sejumlah daerah itu jumlahnya kurang signifikan, yaitu sekitar 1,6 juta saja. Namun demikian, merekalah para pemudik yang setia menggunakan kapal laut. "Ini menjadi strategis karena mereka adalah mayoritas pengguna angkutan kapal, biasanya dari sebagian pulau besar dan Indonesia Timur ke Jawa," ujarnya.