Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK Tak Setuju Warga Syiah Harus Bertobat

Ketua PMI Jusuf Kalla mengecam tindakan intimidasi terhadap warga Syiah di Sampang, Jawa Timur

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in JK Tak Setuju Warga Syiah Harus Bertobat
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Sejumlah Domonstran dari berbagai perwakilan pengungsi Islam Syiah berdemo di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Minggu (16/6/2013). Mereka menolak relokasi Islam Syiah dan melindungi keamanan mereka setelah 9 bulan mereka tinggal di dalam pengungian tanpa ada kejelasan nasib hidup. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua PMI Jusuf Kalla mengecam tindakan intimidasi terhadap warga Syiah di Sampang, Madura. Informasi yang berkembang warga Syiah dipaksa untuk bertobat meninggalkan keyakinan mereka jika ingin keselamatannya dijamin.

"Saya kira itu tidak boleh karena melanggar hak masing-masing orang. Semestinya tanpa syarat," kata pria yang akrab dipanggil JK itu dikediamannya, Jakarta, Jumat (9/8/2013).

Ia mengatakan upaya reokonsiliasi tidak boleh diikuti dengan pemaksaan keyakinan. "Yang penting dia jangan menyiarkan itu. Dia tidak boleh menyiarkan Syiah di situ. Kalau itu syarat tidak boleh siarkan ajarannya itu tidak apa-apa," kata JK.

Mantan Wakil Presiden RI itu mengatakan tidak boleh ada pemaksaan keyakinan. Sedangkan melalui dakwah masih diperbolehkan.

"Diskusi terserah masing-masing. Tapi tidak boleh pemaksaan. Harus dengan mulus, rekonsiliasi dengan paksa tidak boleh. Bukan rekonsiliasi namanya," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, warga Syiah yang bertahan di Desa Karanggayam dan Bluuran Sampang, Madura, Jawa Timur, diintimidasi dan diancam untuk meninggalkan keyakinan mereka. Jika ingin keselamatannya dijamin, mereka dipaksa untuk bertobat.

Berita Rekomendasi

Direktur Eksekutif Yayasan Bantuan Hukum Universalia (YLBHU) Hertasning Ichlas alias Herta mengatakan, intimidasi terhadap warga Syiah
terakhir terjadi pada 6 Agustus 2013.

Seperti diberitakan, pemerintah tengah mengupayakan rekonsiliasi di Sampang. Rektor IAIN Sunan Ampel Abd A'la ditunjuk sebagai ketua tim rekonsilasi. Akan diupayakan agar warga Syiah yang mengungsi bisa kembali ke kampung halamannya. Jika tidak bisa, maka akan direlokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas