MPR: Parpol Lemah dalam Pendidikan Politik
Menurutnya, partai politik sangat lemah dalam mendidik kadernya untuk menjadi tokoh-tokoh yang bersih dari korupsi
Laporan Wisnu Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Hajriyanto Y Thohari menjelaskan bahwa fungsi pendidikan partai politik sangat lemah. Menurutnya, partai politik sangat lemah dalam mendidik kadernya untuk menjadi tokoh-tokoh yang bersih dari korupsi.
"Sangat lemah. Partai politik tidak memiliki ketegasan untuk memecat kader-kadernya yang terlibat dalam kasus korupsi."kata politisi partai Golongan Karya (Golkar) ini seusai memberikan sambutan dalam acara Rock The Vote Indonesia yang digelar di Kampus UI Depok, Kamis 15 Agustus 2013.
Hajriyanto menambahkan, partai politik bukannya memecat, namun justru berbelit-belit dalam proses pengungkapan kadernya yang terlibat kasus korupsi.
"Partai politik justru sekarang seringkali berbelit-belit. Kalau dalam bahasa Jawanya, "mbulet"." tandasnya.
Sebelumnya dalam sambutan di acara yang dihadiri oleh 8.500 mahasiswa baru UI ini, Hajriyanto mengapresiasi kampus UI yang mengambil alih fungsi partai politik dalam pendidikan politik, termasuk kepada pemilih muda.
Kegiatan yang bertajuk Rock The Vote diikuti oleh mahasiswa baru UI angkatan tahun 2013. Kegiatan ini difokuskan untuk Program Pendidikan Pemilih Muda yang tergabung dalam Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU).
Selama tiga jam (7-10) mahasiswa akan mengikuti beberapa acara terkait sosialaisasi pemilu diantaranya Pendidikan Politik dan Election Mop atau simulasi pemilu.
Peserta yang ikut dalam acara ini rata-rata berusia 17-18 tahun yang digolongkan sebagai pemilih muda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.